<

Kota Sumenep Dilanda Banjir, Diprotes Aktifis PMII

SUMENEP,IndonesiaPos

Awal musim hujan kabupaten Sumenep berpotensi banjir, pasalnya pada hujan pertama di penghujung tahun 2023 ini, Sumenep di landa banjir.

Diketahui pada hari Jum’at  (17/11/2023) sejak pukul 10.30 hingga 12.00 WIB, Sumenep  di guyur hujan deras dan angin kencang. Sehingga terjadi banjir di beberapa wilayah.

Akibatnya terjadi banjir seperti di Jalan Dr. Cipto, Jalan Raya perumahan Bumi Sumekar dan Jalan Raya Adirasa Kolor. Selain itu, genangan air tidak hanya di Jalan Raya saja. Namun sampai masuk kesebagian pemukiman warga di kota Sumenep.

Menyikapi banjir tersebut, aktivis PMII STKIP PGRI Sumenep Achmad Zainuddin menyatakan, pemerintah dalam menjalankan wewenangnya untuk keteraturan, seperti  tata ruang di daerah kota.

“Selama ini tidak ada sistem irigasi perairan yang teratur sehingga menimbulkan genangan air cukup tinggi. Padahal kota Sumenep tergolong kota kecil yang jumlah penduduknya tidak begitu padat,”katanya kepada wartawan. Senin, (20/11/2023)

Disebutkan dalam Peraturan Daerah (Perda) RT/RW Pasal 4 Ayat 67, bangunan Pengendalian Banjir adalah bangunan yang dapat memperlambat waktu tiba banjir dan menurunkan besarnya debit banjir.

“Bangunan Sumber Daya Air adalah bangunan yang menunjang kegiatan pengelolaan air, sumber air, dan daya air yang terkandung di dalamnya,”terangnya.

Menurutnya, pentingnya realisasi ruang terbuka hijau untuk pengendalian keseimbangan alam

“Ruang terbuka Hijau harus jelas realisasinya yaitu 30% dari luasnya kota. Dan harus difungsikan sebagaimana mestinya agar pemanfaatannya terjaga.”pungkasnya.

Sementara itu, pihak PUPR setempat belum memberikan pernyataan resmi terkait banjir yang melanda kota Sumenep tersebut. (amin/Hen)

 

 

 

 

 

BERITA TERKINI