JAKARTA, IndonesiaPos
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin pada hari Jumat (19/3/2021) menyatakan dukungannya atas seruan Presiden Indonesia Joko Widodo untuk menggelar KTT darurat Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk mengatasi situasi di Myanmar.
Muhyiddin dalam pernyataannya mengatakan penggunaan kekerasan mematikan yang terus-menerus terhadap warga sipil tak bersenjata tidak dapat diterima, dan mendesak kepemimpinan militer Myanmar “untuk mengubah arahnya dan memilih jalan menuju solusi damai”.
“Tidak perlu dipertanyakan lagi – penggunaan peluru tajam untuk melawan protes damai tidak dapat diterima. Situasi menyedihkan ini harus segera dihentikan,” kata Muhyiddin, sambil mengupayakan “pembebasan segera dan tanpa syarat” Aung San Suu Kyi dan para pemimpin politik yang digulingkan lainnya ditahan sejak kudeta militer 1 Februari, seperti dikutip dari beberapa sumber terpecaya, Sabtu (20/3/2021).
“Kami di Malaysia, dan komunitas ASEAN yang lebih besar, tidak mampu melihat negara persaudaraan kami Myanmar menjadi begitu tidak stabil di tangan beberapa orang terpilih, yang berusaha untuk mempromosikan kepentingan pribadi mereka sendiri,” katanya.
Sejak kudeta, Indonesia telah memimpin upaya di dalam ASEAN untuk mencari solusi damai atas krisis tersebut.
Presiden Indonesia pada hari Jumat menyerukan agar demokrasi dipulihkan dan kekerasan dihentikan di Myanmar dan para pemimpin Asia Tenggara untuk mengadakan pertemuan tingkat tinggi untuk membahas situasi di sana.
“Saya akan segera memanggil Sultan Brunei Darussalam sebagai ketua ASEAN untuk secepatnya mengadakan pertemuan tingkat tinggi ASEAN guna membahas krisis di Myanmar,” ujarnya dalam pidato virtual. Brunei saat ini adalah ketua ASEAN yang beranggotakan 10 orang.
Menteri luar negeri ASEAN mengadakan pertemuan informal awal bulan ini untuk membahas Myanmar. Saat itu, ASEAN mengungkapkan keprihatinannya atas situasi tersebut.
Kementerian Luar Negeri Thailand mendesak penguasa militer Myanmar untuk mengadakan pembicaraan dengan para lawan politiknya guna mengakhiri konflik, sementara Thailand mempersiapkan kemungkinan masuknya pengungsi-pengungsi yang melarikan diri dari kekerasan di sana.
Sementara itu, media pemerintah Myanmar mengatakan pada hari Jumat bahwa pemimpin kudeta dan panglima militer Sr Jenderal Min Aung Hlaing menghadiri pertemuan ASEAN melalui konferensi video pada hari sebelumnya, dan menjadi penampilan pertamanya dalam kancah internasional sejak ia merebut kekuasaan dalam kudeta tersebut.
Sebelumnya Presiden Indonesia Joko Widodo menyatakan
Pernyataan Presiden Republik Indonesia Terkait Situasi Myanmar
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Atas nama pribadi dan seluruh rakyat Indonesia, saya menyampaikan dukacita dan simpati yang dalam kepada korban dan keluarga korban akibat penggunaan kekerasan di Myanmar. Dan Indonesia mendesak agar penggunaan kekerasan di Myanmar segera dihentikan, sehingga tidak ada lagi korban berjatuhan. Keselamatan dan kesejahteraan rakyat harus menjadi prioritas utama.
Indonesia juga mendesak agar dialog, agar rekonsiliasi segera dilakukan untuk memulihkan demokrasi, untuk memulihkan perdamaian, dan untuk memulihkan stabilitas di Myanmar.
Saya akan segera melakukan pembicaraan dengan Sultan Brunei Darussalam sebagai Ketua ASEAN agar segera dimungkinkannya diselenggarakan pertemuan tingkat tinggi ASEAN yang membahas krisis di Myanmar.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.