JAKARTA, IndonesiaPos.co.id
Peristiwa ledakan bom bunuh diri di Polrestabes Medan. Diketahui pelaku memakai jaket Go-jeg dan tewas di tempat kejadian perkara. Ledakan bom tersebut ada 6 orang mengalami luka diantaranya, 4 anggota Polri kemudian satu lainnya adalah pekerja harian lepas dan satu lagi ialah masyarakat. Selain itu, ledakan bom juga merusak 4 kendaraan diantaranya 3 kendaraan milik dinas dan satu kendaraan milik pribadi
Hal tersebut ditegaskan oleh Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, jika pelaku bom bunuh diri RMN masih menyelidiki apakah pelaku merupakan jaringan Jamaah Ansarud Daulah (JAD) atau pelaku tunggal (lone wolf).
Baca juga : Bom Bunuh Dir Guncang Polrestabes Medan
Baca juga : Pasca Ledakan Bom Bunuh Dir di Polrestabes Medan Polres Pamekasan Perketat Penjagaan
“Dugaan sementara pelaku melakukan serangan terorisme tunggal atau lone wolf,” terangnya di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/11/2019).
Menurutnya, setelah Densus 88 setelah mengetahui identitas pelaku juga akan mengembangkan apakah pelaku merupakan jaringan JAD atau pelaku lone wolf. Saat ini Polisi juga telah melakukan olah TKP ditempat bom bunuh diri tersebut meledak.
Hasil olah TKP tersebut Polisi telah menemukan sejumlah barang bukti antara lain batre 9 volt, pelat besi metal, kemudian sejumlah paku dalam berbagai ukuran, kemudian irisan kabel, kemudian potongan kabel, kemudian ada tombol switch, kemudian potongan tubuh.
“Polisi saat ini belum selesai melakukan identifikasi terhadap pelaku. Nantinya, polisi juga akan melakukan tes DNA kepada orangtua pelaku. Karena ketika diketahui sidik jarinya. Maka sidik jari akan dikuatkan lagi dari tes DNA, nanti disandingkan dengan kedua orangtua pelaku,” katanya.
Dedi menambahkan, jenis bom yang digunakan pelaku, saat ini belum bisa menjelaskan karena masih diuji di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.