<

Lelang Proyek “Guyonan” Ala DTPHP Jember, Truk Ready Mix Naik Sajadah?

JEMBER, IndonesiaPos – Salah satu persyaratan lelang rehab Jaringan Irigasi Tersier (JIT) di Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (DTPHP) dengan memasukkan dukungan ready mix diakui David Handoko Seto, anggota Komisi B DPRD Jember sebagai guyonan DTPHP Jember dalam proses lelang dengan menggunakan anggaran APBD Jember tahun 2022.

Dalam persyaratan lelangnya menyebutkan, salah satunya harus mendapatkan dukungan batching plant/ ready mix. Padahal ready mix sendiri merupakan kendaraan berjenis truk dengan molen besar dibelakangnya. ” kalau rehab Jaringan tersiernya berada ditengah sawah, masa ready mix nya harus kelokasi naik sajadah?”tanya David kepada media.

BACA JUGA : DTPHP Jember Diduga Mainkan Lelang Proyek, Di Surot Rekanan

Atau kalau tidak, bisa jadi ready mixnya dilemparkan agar bisa sampai dilokasi mengingat jarak Irigasi tersier biasanya berada ditengah sawah dan jarak masuknya sangat jauh.

Seperti pemberitaan sebelumnya, Perencanaan proyek di Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (DTPHP) kabupaten Jember di nilai sejumlah rekanan sebagai perencanaan yang tidak masuk akal. Pasalnya dalam salah satu persyaratan tender lelang Jaringan Irigasi Tersier (JIT) menyebutkan adanya pekerjaan menggunakan syarat dukungan Batching plant / ready mix.

Hal ini yang menjadi pertanyaan dari sejumlah rekanan peserta lelang, ada apa antara Dinas DTPHP dengan perusahaan pemilik ready mix? Dan mengapa harus disyaratkan dukungan tersebut?sebab dalam persyaratan lainnya sudah disebutkan harus adanya ketersediaan mesin molen oleh rekanan.

Pihak Dinas DTPHP sendiri hingga berita ini diunggah belum memberi komentar resmi terkait persyaratan tersebut.  Kepala dinas DTPHP, Imam Sudarmadji sendiri belum berkomentar pasca ditayangkannya berita pertama terkait sorotan rekanan dalam persyaratan proses lelang di dinasnya.(kik)

BERITA TERKINI