JEMBER – IndonesiaPos
Pasca pemberitaan sebelumnya terkait penjualan pohon karet kurang lebih sekitar 7 ribu pohon di kebun sumber Wadung Silo yang tidak transparan.Pihak Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan Jember akhirnya buka suara terkait proses penjualan pohon karet hingga ribuan pohon yang dilakukan menejemen PDP Kahyangan.
Direktur Utama PDP Kahyangan, Sofyan Sauri menjawab pertanyaan media dengan mengirimkan link pengumuman lelang.
Dalam pengumuman lelang menjabarkan kapan jadwal pemasukan dokumen, lokasi yang dilelang serta berapa yang akan dilelang. Namun sayangnya prosesnya terkesan tertutup.
Tidak ada penjelasan secara detail siapa yang ikut lelang, berapa peserta lelangnya, siapa pemenang lelangnya serta berapa harga yang terkoreksi memenangkan lelang.
Pohon karet sendiri dari hasil penelusuran media termasuk barang ekonomis dengan nilai jual harga pasaran hingga ratusan ribu per meter kubik.
Khusus untuk PDP Kahyangan jika dari hasil penjualan pohon karet tersebut seharusnya sudah bisa menjadi bahan penyertaan modal menejemen PDP Kahyangan.
Menyikapi persoalan ini, Ketua komisi C DPRD Jember, Budi Wicaksono mengaku, PDP seharusnya lebih transparan. Sebab sebagai perusahaan daerah harus jelas menejemennya, apalagi Komisi C sendiri membawahi PDP Kahyangan.
“Kalau memang dilelang, harus jelas. Jangan ditutup-tutupi. Kapan hari saja pas hearing dengan kita Pihak PDP sangat tertutup,”ujarnya.
“Saat kita tanya berapa jumlah karyawannya saja tidak dikasih,”tambahnya.
PDP sendiri menurut Budi Pink, sapaan akrabnya, sudah mendapatkan penyertaan modal dalam pengelolaan keuangannya. Jadi seharusnya lebih terbuka.
“Kemarin saja PDP sudah mendapatkan penyertaan modal, masa masih kurang,”tanya ketua komisi C ini (kik)
PDP Kahyangan Jember Diduga Jual Ribuan Pohon Karet Tanpa Lelang