<

Malaysia Perpanjang Lockdown, PMI Minta Pemerintah RI Kirim Bantuan Sembako

JAKARTA, IndonesiaPos

Pemerintah Malaysia, yang melakukan Lockdown untuk memutus rantai penularan virus Corona baru (COVID-19) sejak 18 Maret dan berakhir pada 31 Maret, kini secara resmi diperpanjang hingga 14 April mendatang.

Hingga Senin (30/3/2020) total COVID-19 di Malaysia mencapai 2,626 kasus dengan jumlah kematian 37 kasus.

Situasi ini, bedampak bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI), khususnya mereka yang bekerja di sektor informal.

Dampak dari pemberlakukan lockdown di Malaysia juga dialami oleh PMI lainnya yang bekerja di sektor informal, mereka terpaksa meminta kiriman sejumlah uang dari keluarganya yang tinggal di Indonesia,termasuk PMI yang kerja bangunan.

PMI  berharap pemerintah Indonesia dapat segera memberikan bantuan, khususnya sembako, guna meringankan beban mereka selama pemberlakukan lockdown.

“Kalau bisa tolonglah pemerintah Indonesia beri bantuan, kasihan orang Indonesia yang di sini,” harap salah satu PMI asal Jawa Timur.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah, menyatakan, kelompok rentan menjadi prioritas jika nantinya pemerintah Indonesia memutuskan akan memberikan bantuan bagi WNI maupun PMI di Malaysia yang terdampak lockdown.

“Tanggal 29 Maret Menlu dan Wamenlu melakukan video conference kepada semua kepala perwakilan di Malaysia dan konjen di beberapa kota.  Yang dipetakan permasalahannya di antaranya, kalaupun pada waktunya akan ada pemberian bantuan dari pemerintah dengan segala keterbatasan yang ada, maka yang akan didahulukan adalah mereka yang tergolong dalam kelompok rentan. Yaitu, yang dari sisi kondisi katakanlah dari sisi sosial ekonomi mereka memang memerlukan diberikan bantuan,”jelas Faizasyah.

Ditambahkan Faizasyah, dalam rapat virtual itu juga terungkap bahwa sebagian PMI mendapatkan bantuan dari perusahaan maupun pemberi kerja, selama lockdown berlangsung.

“Kita juga mencatat mereka yang bekerja di bawah kontrak mendapatkan bantuan dari pemberi kerja, selama masa lockdown berjalan. Jadi, terdapat kondisi yang tidak seragam dari masyarakat kita saat sekarang berada di Malaysia,” ujarnya.

Menurut Faizasyah, pemberian bantuan secara terbatas oleh perwakilan Indonesia melalui sejumlah kelompok masyarakat Indonesia di Malaysia juga telah dilakukan, seperti bantuan 3,000 paket sembako belum lama ini.

“Secara terbatas perwakilan kita di Malaysia memberikan bantuan-bantuan kepada masyarakat kita di sana. Seperti sembako, sifatnya adalah ikut meringankan beban. Melihat kondisi lockdown di sana, maka setiap bantuan juga harus dikoordinasikan dengan aparat setempat,” terang Faizasyah lagi.

Menurutnya, selain menyiapkan rencana kontigensi, selama pemberlakukan lockdown juga dimanfaatkan oleh perwakilan Indonesia untuk mendata kembali para WNI maupun PMI.

“Menyiapkan rencana kontigensi, melakukan pendataan lebih baik lagi kelompok rentan di wilayah-wilayah kerja masing-masing, membangun kerja sama dengan berbagai kelompok masyakat di sana untuk pendataan lebih baik lagi. Kerja sama dengan otoritas Malaysia, sehingga kita biasa salurkan bantuan lebih baik lagi. Jumlah WNI yang terdata saat ini sekitar 1,2 juta,” tutupnya

BERITA TERKINI