Ditulis Oleh Sukandar,M.Pd
Ketua IKAPMII At-Taqwa Bondowoso
Hari Sumpah Pemuda setiap 28 Oktober menjadi momen penting bagi generasi muda untuk merenungkan peran dan kontribusi mereka terhadap bangsa. Di Bondowoso, Jawa Timur, Sumpah Pemuda 2024 bertepatan dengan tahun pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, yang membawa dinamika tersendiri bagi pemuda di daerah ini. Mereka menghadapi peluang untuk turut serta membangun daerah melalui jalur politik atau sebagai agen perubahan di masyarakat. Namun, mereka juga dihadapkan dengan tantangan besar, termasuk hate speech (ujaran kebencian) dan politik adu domba yang kerap muncul dalam masa kampanye.
Peluang Pemuda Menjelang Pemilihan Bupati Bondowoso 2024
Pemuda memiliki peran strategis dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bondowoso 2024. Dengan jumlah populasi pemuda yang signifikan, suara mereka akan sangat menentukan arah kebijakan daerah. Berbagai peluang yang terbuka bagi pemuda di Bondowoso, antara lain:
Peningkatan Partisipasi Politik
Pemuda dapat berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi ini, baik sebagai pemilih cerdas maupun sebagai bagian dari tim kampanye atau relawan untuk calon tertentu. Dengan bekal informasi yang memadai, mereka bisa memilih kandidat yang memiliki visi pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Kepemimpinan Pemuda
Pemuda Bondowoso juga memiliki kesempatan untuk mengasah keterampilan kepemimpinan mereka. Menjadi relawan atau mengikuti kegiatan sosial-politik dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam manajemen, komunikasi, dan kolaborasi. Pemuda yang aktif di bidang ini bisa belajar tentang proses pemerintahan daerah dan nantinya menjadi pemimpin lokal yang berkompeten.
Mendorong Kebijakan Berbasis Pemuda
Masa pemilihan ini menjadi momen yang tepat bagi pemuda untuk mengusulkan berbagai aspirasi mereka. Dengan menyuarakan isu-isu yang relevan, seperti peningkatan kesempatan kerja, akses pendidikan yang berkualitas, dan pemberdayaan ekonomi, mereka dapat mendorong calon pemimpin untuk mempertimbangkan kebijakan-kebijakan yang mendukung kesejahteraan pemuda di Bondowoso.
Tantangan: Hate Speech dan Politik Adu Domba
Meski peluang besar terbuka lebar, pemuda Bondowoso juga dihadapkan pada tantangan serius menjelang pemilihan. Salah satu tantangan paling signifikan adalah gempuran hate speech dan politik adu domba yang kerap menyusup dalam proses politik.
Hate Speech (Ujaran Kebencian)
Ujaran kebencian sering kali muncul dalam bentuk komentar di media sosial, berita hoaks, dan kampanye negatif. Pemuda yang sering aktif di media sosial menjadi target sekaligus pihak yang rawan terpengaruh oleh hate speech. Hal ini dapat merusak persatuan di antara pemuda dan masyarakat Bondowoso. Karena itu, pemuda harus memiliki literasi digital yang baik agar mampu mengenali dan menangkal ujaran kebencian yang berpotensi memicu konflik.
Politik Adu Domba
Salah satu strategi yang tidak sehat dalam dunia politik adalah adu domba, di mana pihak tertentu memanfaatkan isu-isu sensitif untuk memecah belah masyarakat. Pemuda di Bondowoso perlu waspada terhadap upaya-upaya ini, terutama dengan memahami isu politik yang berkembang secara objektif dan tidak mudah terpancing provokasi.
Tantangan Integritas dan Netralitas
Pemuda sering kali rentan terhadap ajakan untuk ikut terlibat dalam politik praktis yang tidak sehat, seperti menyebarkan berita bohong atau menjadi bagian dari kampanye hitam. Agar tidak terjebak dalam praktik-praktik tersebut, pemuda perlu memegang teguh nilai-nilai integritas dan netralitas dalam pemilu, serta menjaga diri dari tindakan yang tidak sesuai dengan prinsip demokrasi yang sehat.
Solusi untuk Pemuda Bondowoso
Untuk menghadapi tantangan ini, pemuda Bondowoso perlu memperkuat literasi digital, meningkatkan kesadaran politik, dan menjalin kerja sama yang positif. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan:
Meningkatkan Literasi Digital dan Media
Pemuda dapat mengikuti pelatihan literasi digital yang fokus pada bagaimana mengenali berita palsu, ujaran kebencian, dan informasi provokatif lainnya. Dengan kemampuan ini, mereka bisa memilah informasi yang benar dan tidak termakan isu yang tidak jelas kebenarannya.
Menggalakkan Diskusi dan Dialog Sehat
Pemuda bisa membangun forum diskusi yang terbuka di berbagai komunitas atau di media sosial untuk membahas isu-isu politik dengan kepala dingin. Dengan diskusi yang sehat, mereka bisa mendukung kampanye yang damai dan menghindari politik adu domba yang merusak persatuan.
Menjadi Agen Perdamaian
Di tengah gempuran hate speech, pemuda Bondowoso bisa berperan sebagai agen perdamaian dengan mempromosikan nilai-nilai toleransi dan saling menghormati. Mereka bisa membangun kesadaran di masyarakat bahwa pemilu bukanlah ajang untuk saling menjatuhkan, melainkan kesempatan untuk memilih pemimpin terbaik bagi daerah.
Kesimpulan
Pemuda Bondowoso memiliki peran yang sangat besar dalam menentukan arah masa depan daerah mereka, terutama di momen pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 2024 ini. Di satu sisi, mereka memiliki peluang untuk berpartisipasi aktif dalam politik dan membangun kepemimpinan yang berpihak pada rakyat. Di sisi lain, tantangan berupa hate speech dan politik adu domba juga mengintai.
Untuk meraih masa depan yang lebih baik, pemuda Bondowoso perlu meningkatkan literasi digital, menjaga integritas, dan mempromosikan persatuan. Dengan semangat Sumpah Pemuda yang diwariskan para pendahulu, diharapkan generasi muda Bondowoso bisa menjadi agen perubahan yang membawa kemajuan bagi daerah dan bangsa.
“Quo Vadis Demokrasi” Terciptanya Kedaulatan Rakyat Sesungguhnya