Oleh :
Andi Abdillah, S.Ag,MSi
( LSM.eL-Sas)
Editorial IndonesiaPos
Rakyat sebagai obyek demokrasi bukan sekedar dijadikan Subyek , dimana amanah Undang Undang memberikan hak dan tanggung jawab besar terhadap setiap warga negara untuk menempatkan kedaulatannya.
Sebab, di alam demokrasi rakyat merupakan owner utama dalam negara demokrasi, makanya untuk memilih calon nahkoda hrus benar benar selektif dalam memilah mana figur yang terbaik dari yang baik.
Selain itu, tidak hanya terpotret dari kemampuan popularitas ataupun financial semata, nmun yg tak kalah pentingnya pula perlu diperhatikan kemampuan intlektualitas dan kesalehan spiritualitasnya.
Di era globalisasi ini tantangan persaingan global kedepan membutuhkan sosok pemimpin yang tangguh dan kemampuan lebih dalam segala hal.
Inilah pentingnya pendidikan politik yang komprehensif terhadap rakyat agar tercipta kecerdasan masyarakat dalam memahami ataupun menentukan pilihan pemimpin kedepan.
Seperti diketahui, beberapa bulan terakhir ini muncul sebuah nama yang mengemparkan warga masyarakat Bondowoso bernama H. Fauzi Cahyo, S.Sos. Sosok ini mulai nampang dan dikenal masyarakat luas. Saya kira munculnya beliau adalah bagian dari keberanian calon pemimpin muda yang juga dapat di apresiasi.
Meski begitu, ada beberapa wajah bermunculan namun tak ada yang berani menunjukkan taringnya sebagai petarung sejati, namun hanya sekedar kasak kusuk dan cenderung defensif dan menunggu.
Anehnya hingga detik ini belum ada partai-partai politik yang serius mewacanakan hal ini. Padahal hitungan bulan suksesi kepemimpinan daerah khususnya di Bondowoso akan dihelat.
Minimal ada partai parlemen yang berani membuka diri untuk mewacanakan konvensi calon, agar tak terkesan memilih kucing dalam karung. (*)