JAKARTA, IndonesiaPos
Militer Myanmar akan mengambil kendali negara selama satu tahun pada Senin (1/2/2021).
Seorang presenter Myawaddy TV milik militer merilis pengumuman dan mengutip bagian dari konstitusi yang dirancang militer.
Militer melakukan ambil alih karena kegagalan pemerintah untuk bertindak atas klaim penipuan dan kegagalan untuk menunda pemilihan karena pandemi virus corona.

Dilansir BBC, Amerika Serikat menyatakan menolak setiap upaya untuk mengubah hasil pemilihan terbaru atau mengubah transisi demokratis Myanmar.
“Amerika Serikat menentang segala upaya untuk mengubah hasilpemilihan umum baru-baru ini atau menghalangi transisi demokrasi Myanmar, dan akan mengambil tindakan terhadap mereka yang bertanggung jawab jika tidak menghentikan apa yang mereka lakukan, ” kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa Presiden AS Joe Biden telah diberi pengarahan
Sebelumnya, Presiden Myanmar Win Mynt, Aung San Suu Kyi dan tokoh senior lain dari Partai Liga Demokrasi ditahan militer.

Juru Bicara Partai, Myu Nyunt mengatakan penahanan berlangsung ketika militer Myanmar menuding Pemilu yang dimenangkan NLD pada November lalu bersifat curang.
Militer menyebut ada jutaan pemilih palsu dalam pemilu. Kemudian mereka menuntut KPU Myanmar untuk memberikan daftar pemilih agar diverifikasi.