JEMBER, IndonesiaPos
Ratusan pohon jenis Mahoni dengan lingkar 80 up di Lahan milik koperasi Ketajek Tani Makmur (KTM) diduga ditebang tanpa melibatkan pihak Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Kahyangan .
Padahal sesuai MOU yang dibuat antara pihak PDP Khayangan dengan KTM paska diberikan hak kelolanya kepada masyarakat melalui KTM, harus ada bagi hasil dari setiap kegiatan yang menghasilkan dampak ekonomis kepada PDP Khayangan. Hal ini tertera dalam salah satu pasal di Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD).
Direktur PDP Khayangan, Ir.Hariyanto saat dikonfirmasi terkait penebangan pohon mahoni tersebut mengakui adanya penebangan tersebut. Namun pihaknya tidak berani melakukan koordinasi terkait bagi hasil penebangan tersebut.
“PDP belum ngambil sikap karena masih menunggu ada penetapan pengurus koperasi yg baru,”tegasnya
Selama ini menurutnya, mengenai masalah MOU antara PDP Khayangan dengan KTM sudah diatur dalam NPHD. ” Ada satu klausul syarat yang harus melibatkan kerjasama dengan pihak PDP Khayangan, “tambahnya.
Hingga kini PDP masih pasif sambil menunggu penetapan pengurus koperasi. “Yang ada sekrang pengurus sementara hasil Rapat Luar biasa belum membuat RAT dan penetapan dari Diskop,”imbuhnya.
Menyikapi persoalan ini, Dwi Agus Budianto pengurus forum Komunikasi Pekerja Antar Kebun (FKPAK) merasa kecewa dengan adanya penebangan kayu mahoni tersebut. Sebab selain merasa belum ada keabsahan kepengurusan KTM, pembagian bagi hasilnyapun tidak Jelas.
“Dengan kondisi PDP yang kolap, seharusnya ada bagi hasil yang jelas dengan PDP, “terangnya.
Apalagi banyak buruh yang belum terbayar hingga kini, maka seharusnya dengan adanya bagi hasil dari penebangan kayu mahoni tersebut minimal bisa membantu kondisi PDP.
Sementara itu, salah seorang oknum koperasi KTM berinisial Tkm yang disebut sebut sebagai orang yang menebang kayu tersebut hingga berita ini diturunkan belum bisa dihubungi.
Media yang berusaha menghubungi kedua nomer telponnya sedang tidak aktif (why)
