KUTAI KERTANEGARA – IndonesiaPos
Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kutai Kartanegara (Kukar) Faschrudin alias Acong, melaksanakan Halalbihalal secara daring, di Kantor PAN DPD setempat, Minggu ( 20/4/2020 )
Faschrudin mengatakan PAN Kukar menegaskan seluruh Kader teruttama seluruh Kepala Daersh yang berasal dari PAN akan.memastikan Ketahanan Pangan dijaga secara Optimal.
“Kami juga akan mengawal pembangunan irigasi agar berjalan tuntas di lapangan. Penyerapan gabah juga harus sesuai dengan target yang ditetapkan oleh Menteri Koordinator, dan semua kepala daerah wajib mengawal pelaksanaannya,”tegasnya.
Selain itu, PAN berkomitmen membantu pembangunan infrastruktur pendidikan, penguatan ekosistem makanan bergizi, serta mendukung koperasi desa dan kelurahan. Program koperasi “Merah Putih” di bawah arahan Menko Pangan dan Menteri Desa Bang Hendri juga menjadi fokus utama.
“Setiap daerah akan menyiapkan lahan dan kader-kader penggerak koperasi. Tak hanya itu, PAN juga mengawal kebijakan pengelolaan sampah dari hulu ke hilir, dengan dukungan penuh dari para kepala daerah yang tergabung di PAN.”terangnya.
Dalam hal anggaran, sambung Faschrudin, seluruh kepala daerah PAN diarahkan untuk memastikan APBD benar-benar digunakan untuk kepentingan rakyat.
“APBD harus kembali menjadi layar kemudi rakyat, bukan hanya simbol. Efisiensi bukan berarti memotong yang penting, tapi mengalihkan dari yang mubazir menjadi bermanfaat,”ungkapnya.
“Jika seluruh kader bekerja maksimal, PAN bisa meraih posisi empat besar pada Pemilu 2029 mendatang, terlepas dari sistem pemilu yang akan diterapkan langsung maupun tidak langsung,”imbuhnya.
Terpisah Menteri Perdagangan, Budisantoso, menjelaskan bahwa pemerintah rutin mengadakan business matching minimal tiga kali dalam sebulan untuk mendorong ekspor UMKM.
“Kami punya perwakilan di luar negeri, termasuk atase perdagangan dan edisi. Dalam tiga bulan terakhir, sudah ada 350 UMKM yang terlibat dalam program ini, dengan total transaksi mencapai USD 13,8 juta,” paparnya.
Ia juga meminta kepala daerah dan instansi terkait untuk membantu membina UMKM di daerahnya masing-masing. “UMKM bukan perusahaan besar, mereka perlu bimbingan langsung. Mari kita dekatkan mereka dengan program-program pemerintah yang mungkin belum mereka kenal,” tegasnya.
Program kerja sama dengan Kementerian Desa juga tengah digagas, termasuk potensi ekspor bersama dari desa-desa binaan. “Kami ingin UMKM benar-benar merasakan manfaat nyata dari kehadiran negara,”tutupnya.
Sementara itu utusan Presiden RI, Miranti, menegaskan bahwa tantangan politisi masa kini tidak hanya bekerja keras, tetapi juga mampu mengomunikasikan kerja mereka ke publik.
“Politik hari ini tidak cukup hanya dengan menjadi politisi. Kita juga harus jadi komunikator yang andal. Publik menilai bukan hanya dari apa yang kita kerjakan, tetapi dari bagaimana kita menyampaikannya,” ujarnya.
Ia menyebut empat masalah klasik yang kerap menghambat karir politik:
- Tidak memahami cara kerja media
- Sulit mengukur dampak program
- Program tidak tepat sasaran karena kurang data
- Tidak mengenal target audiens
Ia menekankan pentingnya membangun persona politik sejak awal. “Tentukan citra publik Anda: pemimpin muda, pejuang rakyat, intelektual, atau figur religius. Posisi ini harus konsisten,” jelasnya.
Empat pilar komunikasi politik yang wajib dimiliki adalah:
- Monitoring media
- Tim pemikir (researcher)
- Narasi publik yang kuat
- Kehadiran aktif di media sosial dan media massa
“Politisi yang sukses saat ini adalah mereka yang kuat di narasi publik, terutama lewat media sosial. Publik membentuk opini dari linimasa, bukan dari baliho,” tegasnya.
Miranti menambahkan perwakilan dari program pembangunan desa, menegaskan bahwa pembangunan dari desa adalah kunci pemerataan ekonomi di era Presiden Prabowo. “Jika kita ingin membangun Indonesia, maka bangunlah desa-desa kita,” ujarnya.
Saat ini, ada program transformasi ekonomi kampung terpadu yang menyasar 1.100 desa di sembilan provinsi—termasuk Maluku, Maluku Utara, dan enam provinsi di Papua. Selain itu, 1.000 desa sudah mulai menjalankan program tersebut.
“Kami tidak bisa berjalan sendiri. Maka kami mohon dukungan dari kepala daerah dan anggota DPR. Kita bukan Superman, tapi dengan kolaborasi, kita bisa membangun Indonesia bersama-sama,”ungkapnya. (daniel )
Febri Diansyah Dipanggil KPK Melalui Pesan WhatsApp, Ada Apa?