<

PDIP Belum Tentukan Capres Cawapres, Lantaran Tahapan Pilpres Masih jauh

JAKARTA, IndonesiaPos – Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP) menyatakan alasannya, karena belum menentukan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menganggap, tahapan pemilihan umum (pemilu) 2024 masih jauh. “PDIP sengaja belum memutuskan capres dan cawapres. Pendaftaran capres 19 Oktober 2023, masih ada enam bulan,”kata Ahmad Basarah. Kamis, (13/4/2023).

Basarah menyatakan alasannya, karena masih memantau partai politik lain. Apalagi belum ada blok kerja sama yang definitif.

“Sebut saja Koalisi Indonesia Raya, Koalisi Indonesia Bersatu mereka sedang meng-exercise ada Koalisi Besar dan belum punya capres,”kata Basarah.

Dia juga menyinggung Koalisi Perubahan yang berisi Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Meskipiun koalisi itu sudah mendukung Anies Baswedan sebagai capres. Namun, hingga saat ini masih mencari cawapres.

“Kami masih mencermati dan memonitor semua dinamika politik yang berkembang,”kata dia.

BACA JUGA :

Sementara itu, peta perpolitikan terus bergerak dinamis. Kecenderungan baru yang terjadi dalam kurun setengah tahun.

Selain itu, hasil survei Voxpopuli Research Center (VRC) menunjukkan PDIP tetap unggul, tetapi elektabilitasnya turun menjadi 16,7 persen. Sebaliknya dengan Gerindra yang mengalami kenaikan elektabilitas, kini sebesar 15,2 persen.

Sebelumnya elektabilitas kedua partai cenderung stabil sepanjang September 2002 hingga Januari 2023, hingga berubah dalam tiga bulan terakhir.

Pada urutan berikutnya Golkar yang sebelumnya sempat terkoreksi kini naik elektabilitasnya menjadi 8,8 persen.

Selain itu ada Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang juga naik elektabilitasnya menjadi 5,7 persen.

“Elektabilitas PDIP turun, sedangkan Gerindra tampak menikmati kenaikan elektabilitas,”ungkap peneliti senior VCR, Prijo Wasono beberapa waktu lalu.

Menurut Prijo, turunnya elektabilitas PDIP dikaitkan dengan respons sejumlah gubernur yang menolak kehadiran timnas Israel di Piala Dunia U20, hingga akhirnya membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah.

 

 

BERITA TERKINI