<

Pemdes Minggirsari Siap Bantu Gapoktan Dapatkan Ijin Produksi Pupuk Organic

BLITAR, IndonesiaPos – Gapoktan desa Minggirsari kecamatan Kanigoro kabupaten Blitar memproduksi pupuk organik nutripos, yang digelar Saresehan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) oleh camat Kanigoro yang dihadiri unsur pimpinan DPRD, dinas Pertanian kabupaten Blitar.

Pemerintah Desa  (Pemdes) Minggursari berencana akan membantu untuk mendapatkan ijin hak cipta pupuk organik nutripos. Kamis (24/3/2022)

Kepala Desa Minggirsari Eko Hariadi  mengatakan, petani milenial harus kaya inovasi, apalagi sekarang masyarakat petani di Kabupaten Blitar resah dengan kelangkaan pupuk bersubsidi, sehigga hanya ditangan petani milenialah satu – satunya harapan.

“Sejak tahun 2019 masyarakat petani Desa Minggirsari sudah sedikit terbantu dengan hasil produksi pupuk organic Nutripos lengkap buatan Gapoktan, ternyata hasil panen tanaman hortikultura berlimpah dan menguntungkan petani”katanya.

Menurutnya, pupuk organaic yang dibuat dengan bahan alami biaya produksi sangat murah dibanding pupuk buatan pabrik.

“Ditengah kelangkaan pupuk bersubsidi yang menjadi misteri ini, kita harus merdeka dan harus mandiri, orang Indonesia ini kreatif, karena sudah disediakan oleh alam untuk membuat pupuk sendiri. Kita berharap masing – masing Gapoktan bisa membuat pupuk sendiri,”ujarnya.

Eko menambahkan, kelangkaan pupuk bersubsidi ini secara bersama sama memang harus di bedah, dan ini  komitmen bersama lembaga desa dan Gapoktan.

“Yang terpenting petani  tidak terus ketergantungan dengan pupuk kimia, dan Gapoktan tetap menjaga tradisi gotongroyong dalam membuat pupuk organic ini,”tegasnya.

Dia menjelaskan,  banyak bahan yang diperlukan membuat pupuk, kalau hanya satu dua orang tidak mumpuni, sehingga perlu gotongroyong membantu peyediaan bahan baku pupuk.

Disinggung masalah perijinan, pihaknya sangat mendukung  bagaimana agar usaha ini lancar tidak ada kendala hukum. Sebab,  produk warga Desa Minggirsari maju berkembang, secara perlahan masalah perijinan akan segera di urusnya, seperti Surat Ijin Berusaha (SIB).

“Pemdes hanya bisa memfasilitasi, karena perijinan bukan kewenangan kami. Gapoktan yang bergerak, dan berikutnya kewenangan Kepala Dinas, karena kami yang di bawah sudah bergerak,”tuturnya.

Ditempat yang sama, wakil ketua Gapoktan Saiful Romyan, merasa terbantu dengan kebijakan Kepala Desa Minggirsari, dan mendukung penuh di sektor pertanian.

“Saat petani kesulitan pupuk, dan ketika ada warganya membutuhkan Kades selalu hadir, meskipun pupuk Nutripos lengkapnya masih mampu memproduksi 30 persen,”katanya.

Meski demikian, jangkauanya pupuk organik yang dirintis sejak 21 Februari 2021 ini mampu menghasilkan 2 drum per hari atau 300 liter.

“ Kita membuat pupuk ini bergantung dari permitaan petani, dan pupuk Nutripos ini lengkap  tidak ada masa kedaluwarsanya, pemasaranya tidak hanya diwilayah Kecamatan Kanigoro, tapi hampir seluruh petani di Kota Blitar,”ungkapnya.

Saiful juga mengaku bangga karena 30 persen Gapoktan sudah mau beralih menggunakan pupuk organic, dan kedepan untuk menembus pasar yang lebih luas, seperti yang diharapkan pemerintah. Dan pihaknya akan segera mengurus perijinannya. Sebab, produk lokal Desa Minggirsari sudah terbukti sangat bagus digunakan untuk memupuk tanaman sayuran, termasuk cabe, ketika harga cabe anjlok, dengan pupuk produk mandiri, petani masih merasakan keuntungan meskipun kecil.

“Saya yakin kalau menggunakan pupuk kimia petani jelas akan rugi besar, karena harga pupuk kimia jelas lebih mahal. Untuk pemupukan ke jenis tanaman padi sangat bagus meskipun saat ini masih belum panen, itu terlihat dari batang padi kokoh dan bulir bulir padi kelihatan lebih berisi, pasti panen hasilnya bagus,”pungkasnya. (Lina)

BERITA TERKINI

IndonesiaPos