<

Pemkab Pemekasan Dorong Kemandirian Ponpes Kembangkan Pertanian Agri Santriprener

PAMEKASAN, IndonesiaPos – Pondok Pesantren yang  mengembangkan pertanian berbasis Agri Santriprener di sambut baik oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur.

“Pemkab Pamekasan mengapresiasi Ponpes dalam mengembangkan pertanian sebagai bentuk mendorong kemandirian Pesantren”kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Pamekasan, Ajib Abdullah.

Menurut Ajib Abdullah, pihaknya telah menyiapkan bantuan hibah untuk pesantren yang ingin memupuk santrinya agar memiliki kemampuan bertani.

“Selain mempersiapkan potensi santri, program tersebut juga mendukung ketahanan pangan nasional,”terangnya.

Bantuan hibah pertanian itu kata dia, tidak hanya kepada kelompok tani, melainkan lembaga non profite juga berhak menerimanya, termasuk pondok pesantren.

“Lembaga pendidikan yang bergerak di bidang pertanian kita harus masuk, bukan hanya untuk kelompok tani. Kendati memang nanti nya  ada bantuan yang harus lewat kelompok tani,”ujarnya.

Mantan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) itu menambahkan, pihaknya harus memantau pesantren yang benar benar menginginkan akan bantuan hibah pertanian ini, mulai di lokasi pesantren, dan potensi daerah. Sebab hal itu sangat menentukan akan kesuksesan program tersebut.

“Pesantren yang mau mengembangkan pertanian, kita akan melihat potensinya. Contohnya,  kalau daerah Tlanakan diberi durian kan tidak cocok, jadi kita harus lihat potensi yang ada, lokasi pesantrennya dimana, ada air atau tidak,”terangnya.

Seperti halnya, di salah satu daerah tegal di Pegantenan, tanaman yang cocok adalah alpukat, dan durian. Sedangkan untuk daerah yang memiliki potensi air bagus bisa fokus terhadap pengembangan padi, dan jagung.

Selain itu, pesantren juga bisa meminta arahan kepada instansinya tentang tanaman yang cocok di daerah tersebut, kata Ajib sapaan akrabnya.

“Di tahun 2022, rencana kami ada 13 pesantren (jadi pilot project pesantren berbasis agri santriprenuer,red), tetapi kita lihat perkembangannya dulu, kemudian kita tidak usah muluk muluk, sebanyak 13 pesantren ini bisa jos atau real itu sudah sangat luar biasa,”tukasnya.

Sebanyak 13 pesantren yang menjadi percontohan kemandirian pesantren berbasis agri santriprenuer itu tersebar di 13 Kecamatan dengan aneka bantuan sesuai potensi alam di pondok pesantren tersebut.

“Bantuannya nanti bisa berbentuk barang, ke belakang kita harus berdiskusi dengan lembaga untuk mengetahui potensinya,”pungkasnya.

Sementara, Ketua Komisi II DPRD Pamekasan, Ahmadi mengungkapkan, pihaknya sangat mendukung program kemandirian pondok pesantren. Menurutnya,  tidak hanya pertanian dan peternakan, tetapi juga di bidang perikanan yang memerlukan perhatian serius.

“Kami berharap pihak pemerintah mensupport program seperti ini untuk mendorong kemandirian pesantren,” harapnya. ( hen )

 

BERITA TERKINI