BONDOWOSO, IndonesiaPos
Bau tak sedap dan menyengat mulai terkuak menjelang pelantikan pejabat eselon II di tubuh Pemkab Bondowoso. Diduga kuat pelantikan tersebut sarat dengan praktik Korupsi, Kolusi dan Nipotisme (KKN).
Yang lebih mencengangkan, salah anak pejabat di Bondowoso ikut bermain menentukan penempatan pejabat, di beberapa dinas yang direncakan akan didivinifkan oleh Bupati, atas campur tangan anak pejabat tersebut.
Meski demikian, penempatan posisi itu diduga tidak gratis. Bahkan informasi yang berkembang, anak tersebut diduga meminta fasilitas kepada calon pejabat itu, semisal rumah mewah, mobil dan uang.
Wakil Ketua LSM Berdikari Bondowoso, Mahfud Susyanto mengaku prihatin atas peristiwa itu. Lantaran, jika itu benar, maka pemrintahan Sabar sudah melanggar janjinya, karena tidak sesuai dengan janji politik Bupati saat berkampanya, jika promosi pejabat tidak akan ada jual beli jabatan.
“Jika itu benar terjadi, maka pemerintahan yang sekarang ini tidak lebih baik dari pemerintahan Bupati Amin Said Husni,”ujar mahfud Susyanto.
Namun demikian, informasi yang santer itu diharapkan tidak benar, dan hanya sekedar isu. Tapi, pihaknya akan tetap menggali kebenaran informasi itu, sehingga tidak menjadi preseden buruk bagi pemerintahan Salwa Arifin dan Irwan Bachtiar Rahmat, karena ini aib dan melanggar hukum.
“Saya juga tidak habis pikir kenapa informasi ini santer dan menjadi tranding topic beberapa hari terakhir ini, dan jika itu benar, saya akan melaporkan kasus itu ke pihak berwajib, karena itu bagian dari korupsi,”katanya. (her)
