JEMBER, IndonesiaPos – Kenaikan BBM sejak sekitar 1 bulan terakhir selain berdampak pada nilai beli masyarakat terhadap BBM terutama jenis Pertamax, dampaknya juga dirasakan pada sektor pengerjaan infrastruktur terutama pengaspalan jalan yang berpatokan pada harga solar.
Bahkan sejumlah penyedia barang dan jasa dibidang perngerjaan pengaspalan jalan banyak yang mengeluh. Khusus untuk kabupaten Jember, dari informasi yang berhasil dihimpun media menyebutkan, sejumlah rekanan pelaksana pekerjaan jalan Multi years yang kini sedang dalam proses pengerjaannya juga merasakan dampaknya.
Salah seorang rekanan pelaksana pekerjaan multi years yang namanya tidak mau disebutkan mengaku kewalahan dalam menggarap pekerjaan jalan Multi Years miliknya. Hal ini disebabkan harga aspal juga mengalami kenaikan yang signifikan.
” Untuk harga aspal per hari ini sudah dipatok dengan harga Rp.1.150 .000-Rp.1.200.000 per tonnya, sedangkan kalkulasi harga penawaran yang kita cantumkan sebelum adanya kenaikan solar kisaran harga Rp.900.000-Rp.1.150.000 ,”tuturnya
Kenaikan harga solar ini diambil pihak AMP karena mengikuti harga aspal terbaru dan solar industri terbaru sehingga ada selisih sekitar Rp.150.000-Rp.200.000 per tonnya. ” Kita serba salah dalam menyikapi persoalan ini, jika mengacu pada harga aspal sekarang, maka kita mengalami kerugian yang cukup besar. Tapi jika tidak dikerjakan maka kita akan kena sangsi. Karena itu perlu ada kebijakan dari pihak dinas untuk menyikapi kenaikan harga aspal ini dengan nasib para rekanan pelaksana pekerjaan aspal multi years,”tambahnya.
Hingga berita ini diunggah, menurut pengakuan beberapa rekanan pelaksana proyek jalan Multi years mengakui prosentase pengerjaan jalan masih berkisar kurang dari 30% dari target akhir masa pelaksanaan sekitar bulan Juni mendatang. Hal ini disebabkan karena mereka masih berhitung ulang antara kualitas dengan harga aspal yang mengalami kenaikan cukup tinggi.
Sedangkan target pengerjaan jalan multi years di Jember sendiri rencananya dilaksanakan untuk melakukan pengaspalan di sekitar 1000 km jalan yang ada di kabupaten Jember.
Menyikapi persoalan ini, pihak Dinas pekerjaan umum (DPU) Bina Marga kabupaten Jember melalui sekretaris dinas DPU Bina Marga , Siswanto saat dikonfirmasi via pesan Whatapp menyatakan masih melakukan koordinasi internal untuk mencari solusinya.(Kik)
