BANGKALAN, IndonesiaPos – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon As-Shiddiq Komisariat Universitas Trunojoyo Madura (UTM), menyantuni 20 anak yatim di Pondok Pesantren (Ponpes) At-Taawun Sabilush Sholihin, Pedeng, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Sabtu (8/4/2023), kemarin.
Ketua pelaksana kegiatan, Ari mengatakan, kader PMII memiliki tanggung jawab untuk berbagi dengan sesama, tidak hanya menjadi kontrol kebijakan pemerintah dan menyuarakan hak rakyat.
“Oleh karena itu pada kesempatan ini kami dari Rayon As-Shiddiq ingin berbagi uang dan peralatan sekolah untuk anak yatim,”katanya.
Menurutnya, Kader PMII dituntut untuk memikirkan nasib rakyat hingga saling berbagi dengan sesama umat muslim, sehingga nilai dasar pergerakan sesuai dengan ajaran PMII.
BACA JUGA :
- PPSAK Anggap KPK Lemah, Kasus Besar Cenderung Diabaikan?
- Remas Al-Azhar Palengaan Daja Sukses Gelar Peringatan Nuzulul Qur’an
- Harga Bahan Pokok di Surabaya Terkendali
“Menyantuni anak yatim ini sebagai implementasi Hablun Minannas di NDP PMII,”kata Arik.
Sementara itu, pengasuh Ponpes At-Taawun Sabilush Sholihin KH. Muhammad Mansur, mengucapkan banyak terima kasih kepda PMII, sudah berbagi dengan santri anak yatim. “Semoga berkah, pemberian uang dan bingkisan bisa bermanfaat,”ungkapnya.
Kader PMII Rayon As-Shiddiq, Bintang mengemukakan, mahasiswa cerdas yang mengikuti setiap pergerakan berdasarkan pertimbangan maslahat dan mudaratnya untuk kepentingan masyarakat dan bangsa.
“Maka berbuatlah yang terbaik untuk sesama, salah satunya anak yatim,”tegasnya
Usai berbagi, kader PMII melanjutkan dengan berbuka puasa bersama, dihadiri para senior hingga Majelis Pembina Rayon.(hen)