<

Presiden Indonesia Pimpin G20 di Bali, Hasilkan Deklarasi 52 Paragraf

JAKARTA, IndonesiaPos – Kepemimpinan Indonesia pada G20, mendapat ajungan jempol dari Pemimpin Dunia. Meski awalnya diragukan banyak pihak. Namun, berat kepiawayan seorang Presiden Joko Widodo, dunia menjadi takjub.

Keberhasilan Indonesia menjadi Presidensi G20, menghasilkan Deklarasi Pemimpin G20 Bali. Deklarasi itu berjumlah 52 paragraf.

BACA JUGA :

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, pembahasan perang di Ukraina merupakan hal yang paling alot dan sangat diperdebatkan. Bahkan memakan waktu yang sangat lama.

“Diskusi mengenai hal ini berlangsung sangat-sangat alot sekali dan akhirnya para pemimpin G20 menyepakati isi deklarasi. Yaitu mengutuk perang di Ukraina karena telah melanggar batas wilayah, melanggar integritas wilayah,”kata Presiden, kepada wartawan di Bali International Convention Center, Bali, Rabu (16/11/2022).

Perang di Ukraina, menurut Presiden telah mengakibatkan penderitaan masyarakat dan memperberat ekonomi global yang masih rampuh akibat pandemi.

“Akibat perang itu telah menimbulkan risiko terhadap krisis pangan, krisis energi, dan potensi krisis finansial,”kata Presiden.

Oleh karena itu, forum G20 membahas dampak perang terhadap kondisi perekonomian global. Dan G20 Bali juga telah menghasilkan beberapa hasil konkret.

Hasil itu, tambah Jokowi antara lain terbentuknya pandemic fund yang sampai hari ini terkumpul USD1,5 miliar dolar. Kemudian pembentukan dan operasionalisasi resilient and sustainability trust di bawah Dana Moneter International (IMF) sejumlah USD81,6 miliar.Ini  untuk membantu negara-negara yang menghadapi krisis.

BACA JUGA :

“Juga energy transition mechanism, khususnya untuk Indonesia, memperoleh komitmen dari Just Energy Transition Programme sebesar USD20 miliar,”tegasnya.

Jokowi menambahkan, dari pembahsan itu pula dihasilkan komitmen bersama. Setidaknya 30 persen dari daratan dunia dan 30 persen lautan dunia dilindungi di tahun 2030.

“Ini sangat bagus, dan melanjutkan komitmen mengurangi degradasi tanah sampai 50 persen tahun 2040 secara sukarela. Saya kira hasil yang konkret itu, meskipun banyak sekali sebetulnya hasil-hasil yang lainnya,”imbuh Presiden.

 

BERITA TERKINI