JAKARTA, IndonesiaPos – Presiden Joko Widodo hari ini meresmikan sejumlah infrastruktur dan membagikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat di provinsi Maluku. Dalam kesempatan itu, Jokowi didampingi oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, mengatakan, ada alasan tersendiri mengapa Jokowi mengajak Prabowo dalam kunjungannya ke Maluku. Keberadaan Prabowo di Maluku, kata Heru, masih ada kaitannya dengan tugasnya sebagai Menteri Pertahanan RI.
HYeru mengatakan, Jokowi mengajak Prabowo ke Maluku karena Prabowo juga akan melakukan tugasnya sebagai Menhan dalam melihat kondisi pertahanan RI, khususnya di pulau terluar Indonesia. Sehingga keberadaan Prabowo di Maluku bukanlah sesuatu yang tanpa alasan.
“Pertama, beliau mengajak Pak Menhan tentunya ada kaitannya dengan tugas-tugas Pak Menhan, antara lain adalah akan kunjungan ke Pulau Aru, Pulau Moa, selain Tual untuk melihat kondisi Pulau terluar dari sisi pertahanan strategis pulau terluar,” kata Heru kepada awak media, Rabu (14/9/2022).
Heru mengatakan, dalam kunjungan ke Maluku, Prabowo juga melalukan kunjungan ke Kodim Tual. “Selain itu, Pak Menhan memberikan bantuan sepeda motor 40 sepeda motor bersama Pak Presiden ke Kodim setempat di Tual,” ujar Heru
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo meresmikan Jembatan Gantung Wear Fair, dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, pada Rabu, 14 September 2022. Dalam kesempatan itu, Jokowi juga didampingi oleh Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto.
Jokowi menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur berupa jembatan ini penting untuk mempercepat mobilitas orang dan barang.
“Jembatan Wear Fair ini penting sekali dalam rangka mobilitas orang maupun mobilitas barang,”kata Jokowi dalam keterangannya usai peninjauan.
Jokowi juga menuturkan bahwa peresmian jembatan yang menghubungkan dua pulau kecil, Pulau Fair dan Pulau Kei Kecil tersebut, merupakan wujud komitmen pemerintah dalam membangun infrastruktur secara merata hingga ke seluruh pelosok Tanah Air. Bahkan, dalam satu tahun pemerintah membangun sekitar 200 jembatan serupa sebagai akses konektivitas warga, baik antarkecamatan, antardesa, maupun antarpulau.
