JAKARTA, IndonesiaPos –
Presiden RI Joko Widodo memerintahkan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk segera menentukan harga gabah sebelum panen raya, lantaran beberapa daerah akan panen raya.
“Jangan sampai harganya jatuh. Karena ini panen raya di mana-mana,” kata Presiden saat meninjau panen raya di Ngawi, Jawa Timur, Sabtu (11/3/2023).
Presiden meninjau panen raya bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Presiden menekankan, harga gabah ideal harus ditentukan, sehingga pembelian Gabah Kering Panen (GKP) oleh Bulog dilakukan dengan jelas.
“Tapi yang paling penting jangan sampai jatuh di bawah biaya yang telah dikeluarkan para petani. Karena apa, ini panen raya, kalau enggak dijaga pasti harganya jatuh, baik gabahnya maupun berasnya,”ujarnya.
Kepala Negara menegaskan, kesulitan yang dihadapi pemerintah adalah menyeimbangkan harga wajar di petani, pedagang, dan konsumen.
Pemerintah ingin petani dan pedagang mendapatkan keuntungan, serta konsumen tidak merasa diberatkan.
BACA JUGA :
- Panselnas Umumkan Ratusan Ribu Guru Lulus Seleksi ASN PPPK
- Sri Mulyani : Sejak 2007-2023, Ada 964 PNS Bertransaksi Janggal
- Kata Mahfud MD, Temuan Rp300 Triliun Bukan Korupsi, Tapi Pencucian Uang
Presiden juga menyatakan, ada perbedaan produktivitas hasil panen padi di masing-masing wilayah. Hal itu dikarenakan manajemen pertanian yang berbeda-beda pula.
“Saya rasa memang setiap daerah memiliki kesuburan yang berbeda-beda, memiliki manajemen yang berbeda-beda mengenai pengairan dan lain-lain. Sehingga menurut saya ini baik untuk petani,”katanya.
Terkait kelangkaan pupuk, Presiden menegaskan, meski pasokan nasional masih kurang, namun tidak ada keluhan dari petani di Ngawi.
“Ini dikarenakan masing-masing daerah memiliki kendala berbeda juga,”ungkapnya.
Presiden juga mengajak seluruh petani Indonesia untuk melanjutkan kegiatan menanam, usai panen raya. Hal itu dikarenakan masih tersisanya air hujan di tanah, dan saat ini juga masih musim hujan.
“Setelah dipanen jangan diberi jeda, langsung ditanam lagi. Karena ini airnya masih ada,”imbuh Presiden
Kamis pekan ini, Presiden menilai harga GKP masih tergolong rendah, yakni hanya Rp4.200. Besaran harga GKP itu diperoleh Presiden dari keterangan petani di Desa Lajer, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah.