SAMPANG – IndonesiaPos
Masalah program Universal Health Coverage (UHC) saat ini ramai di media sosial. Pasalnya UHC yang merupakan sistem pelayanan kesehatan dari pemerintah pusat, bukan program daerah atau produk politik.
Kali ini menjadi topik menarik dan ramai dibincangkan para netizen dibeberapa Platform media sosial seperti (Facebook, Tiktok, whatsapp, dll), sehingga salah satu pemuda desa banyumas arifin menanggapi masalah UHC yang cukup menarik tersebut, Sabtu (28/9/2024).
“Ramai pembahasan program UHC tersebut memang benar sekali mas. Karena program UHC memang dari pusat, tetapi warga Sampang harus diberitahu bahkan wajib, sebab program UHC yang ada di wilayah Kabupaten Sampang itu lantaran H. Slamet Junaidi sudah bukan menjadi bupati dan saat ini Bupati sudah yang lain,”kata Arifin pemuda Desa Banyumas.
Lebih lanjut Arifin menjelaskan, program UHC ini bukan program yang asal turun atau asal ada di wilayah kabupaten Sampang, tentunya ini ada syarat-syaratnya juga.
“Seperti halnya Pemkab harus membayarkan (melunasi) iuran BPJS minimal 95 persen dari jumlah kepesertaan baik mandiri, PPU, atau PBID. Maka, program UHC ini akan turun ke kabupaten Sampang maka menggunakan syarat nya ini yang berat mas, sehingga siapa yang jadi bupati harus berani untuk mengambil keputusan itu,”sebutnya.
Di Jawa Timur sendiri, hanya perlu Kabupaten Sampang yang berani mengambil keputusan pertama untuk menerima program UHC tersebut, dengan beberapa persyaratannya
“Makanya tidak semua daerah ada program UHC. Untuk lebih jelasnya silahkan cek atau tanya aja di BPJS. intinya tidak segampang itu kita berkomentar, program UHC ada di kabupaten Sampang ini,”tandas Arifin.
Menurutnya, masyarakat Sampang sendiri seharusnya memberikan apresiasi setinggi-tingginya untuk H. slamet Junaidi, mengapa demikian?.
“Karena beliau sudah menepati janjinya jika jadi bupati Sampang kembali, banyak hal yang akan memperbaiki, memajukan pelayanan kesehatan yang ada di kabupaten Sampang. salah satunya masyarakat sudah menikmati pelayanan kesehatan yang luar biasa,”urainya.
Disoal program UHC kedepannya, Arifin mengatakan, siapapun bupatinya nanti program UHC tetap ada dan gratis. Karena dirinya akan memberikan gambaran bisa jadi bahan renungan begini gambarannya.
“Seorang arsitek yang membangun rumah bagus dan megah, ketika nanti sudah jadi, rumah itu bukan milik si arsitek, tetapi miliknya yang menempati. sama dengan program UHC yang ada di kabupaten Sampang ini, H. Slamet Junaidi waktu jadi bupati adalah arsiteknya, yang jadi bupati seterusnya dialah yang akan menikmati. kira-kira begitu,”pungkasnya. (Yat/heny)