<

Proyek Betonisasi Jalan Dikeluhkan, Wartawan Dilarang Meliput

Proyek betonisasi jalan lingkungan di dalam asrama Divisi Infantri (Divif) 1 Kostrad Cilodong yang digelar Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok dikeluhkan.

DEPOK, indonesiapos.co.id

Proyek betonisasi jalan lingkungan di dalam asrama Divisi Infantri (Divif) 1 Kostrad Cilodong yang digelar Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok dikeluhkan.

Pasalnya, selain proses pengerjaannya tidak boleh dipantau wartawan dan LSM, material beton yang digunakan oleh perusahaan pelaksana pekerjaan juga terlihat berserakan disepanjang jalan utama lingkungan Divif 1 Kostrad.

Baca juga : Sempat Mangkrak..!!! PDAM Depok Segera Bangun Kembali Kantor Baru Senilai Rp 38,7 M

“Mulai dari gapura utama sampai ke arah pos jaga gapura kedua, material betonnya tumpah dan berserakan di sepanjang jalan. Hal itu tentu saja sangat membahayakan pengguna jalan. Kalau sampai ada yang jatuh gara-gara tumpahan material itu, siapa yang akan bertanggung jawab ?”, ujar Makmur, salah seorang warga yang sedang melintas, Selasa (3/9/2019) dinihari.

Lebih jauh Makmur mengingatkan, kontraktor pelaksana kegiatan proyek Pemda jangan hanya mikirin untungnya saja.

“Pikirin juga keselamatan pengguna jalan dong. Jangan kerja seenaknya gitu mentang-mentang udah koordinasi sama TNI lalu mengabaikan keselamatan pengguna jalan”, tambah Makmur dengan nada kesal.

Baca juga : Warga Babelan Pertanyakan Kualitas Hasil Pekerjaan Jalan Beton Retak

Terpisah, Deanny dan Guntur Bulan, wartawan media online Depok yang ingin memantau proses pengerjaan proyek betonisasi itu juga mengaku dihalang-halangi oleh salah seorang petugas piket provost Divif 1 Kostrad.

Menurut Deanny, petugas provost berinisial SMS itu beralasan bahwa wartawan dan LSM dilarang masuk karena belum ada ijin dari pimpinan.

“Petugas jaga berinisial SMS itu bilang, kalau ada wartawan yang masuk monitor kerjaan proyek di dalam (Kostrad, red), nanti dia yang kena marah sama pimpinannya. Lah, kita kan mau ambil foto hasil pekerjaan proyek yang menggunakan anggaran APBD, bukan mau foto instalasi militer”, ujar Deanny kecewa.

Baca juga : Kontraktor Proyek “Siluman” Jalan Pasar Bancong Dinilai Tidak Profesional

Senada dengan itu, redaktur koran Suara Kota, Guntur Bulan juga mengaku heran.

Pasalnya, beberapa anggota TNI yang saat itu sedang berada di pos jaga mempersilakan wartawan yang ingin meliput untuk masuk ke dalam.

Namun oknum petugas berinisial SMS itu justru melarang dengan dalih takut dimarahi pimpinannya.

“Kalau saya sih menduga ada upaya kongkalikong antara kontraktor pelaksana kegiatan dengan petugas jaga berinisial SMS untuk menghalang-halangi wartawan yang ingin memantau jalannya proyek tersebut”, ujar Guntur datar.

Baca juga : Makruf Amin : Rekonsiliasi Itu Kan Model Amien

Hingga berita ini dimuat, belum diketahui nama perusahaan pelaksana proyek betonisasi di dalam lingkungan Divisi Infantri 1 Kostrad tersebut.

Namun ketika dikonfirmasi, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) 3 Dinas PUPR Kota Depok, Oki mengatakan bahwa kontraktor pelaksana kegiatan proyek tersebut bernama Sitompul.

“Iya betul bang, Sitompul”, jawab Oki melalui pesan singkat WhatsApp.

Dari pantauan wartawan, hingga menjelang subuh tumpahan bahan material proyek betonisasi itu masih terlihat berserakan di sepanjang jalan utama Kostrad.

Sejumlah pengendara sepeda motor juga terlihat kaget dengan banyaknya tumpahan material proyek yang dinilai sangat membahayakan tersebut. (Fer/Dea/Tuy)

BERITA TERKINI