<

PT PI Hanya Ngawasi Kertas, Ketua Pansus Geram, Harga Pupuk Subsidi Mencekik Petani

BONDOWOSO, IndonesiaPos – Ketua Panitia Khusus (Pansus) Pupuk bersubsidi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bondowoso, Andi Hermanto, menyesali persoalan harga pupuk. Sebab, hingga saat ini harga pupuk bersubsidi masih dijual mahal oleh Kios.

Menurutnya, Sebagian besar petani di Bondowoso masih dipusingkan dengan pemenuhan kebutuhan pupuk bersubsidi. Karena selain pupuk sulit harganya terus merangkak naik dari Rp500 hingga Rp600 ribu.

“Seharusnya harga pupuk bersubsidi dijual dengan harga Rp225 ribu, tapi kios menjual dengan harga tinggi, tentunya ini sangat merugikan petani,”kata Andi Hermanto kepada sejumlah wartawan. Selasa, (18/1/2023).

Meskipun di Bondowoso ada pengawas dari Pupuk Indonesia (PI). Namun, sepertinya pengawasan itu hanya diatas kertas. Buktinya harga pupuk tetap mahal.

“Saya menduga pengawas dari PI ada main dengan Distributor. Karena PI hanya ngawasi distributor. Mestinya PI turun ke Kios dan ke patani, sehingga bisa tahu apa yang terjadi dilapangan,”ujarnya.

Politisi PDI Perjuangan ini mendesak pihak Polda Jatim untuk memeriksa petugas PI dan seluruh Distributor, juga Kios di Bondowoso. Sehingga nantinya akan terungkap dugaan permainan pupuk bersubsidi itu.

“Karena selain merugikan Negara, juga hampir 80 persen petani di Bondowoso dirugikan. Oleh karena itu, saya minta pihak Polda Jatim lebih serius untuk mengusut kasus pupuk bersubsidi di Bondowoso,”tegasnya.

BACA JUGA : 

AVP PT PI Jatim III, Yoyo Supriyanto berdalih, jika dirinya tidak mendengar harga jual pupuk bersubsidi di Kabupaten Bondowoso sangat mahal.

“Kami cek di laporan distributor, penjualan sudah sesuai HET,”elak Yoyo dikonfirmasi terpisah via sambungan telepon.

PT PI sendiri sebenarnya memiliki dua petugas perwakilan yang bertugas di Bondowoso, tapi disinyalir mereka juga tidak turun hingga ke tataran petani.

“Jumlah kios di Bondowoso sangat banyak, mas. Kalau memang ada data penemuan pelanggaran, silahkan dilaporkan,” terangnya.

Sementara di lapangan harga pupuk subsidi dijual dengan harga Rp600 ribu. Sedangkan Yoyo mengaku jika selama ini pihaknya belum menemukan harga pupuk subsidi diatas HET

“Sejauh ini tidak ada pelanggaran dan penyimpangan,”akunya.

Bahkan Yoyo juga melempar tanggungjawab pengawasan ke KP3. Menurut Yoyo, pihaknya dalam melakukan pengawasan berjenjang. Sebab, pengawasan bukan hanya dari PI saja tapi dari KP3.

“Sebenarnya pengawasan yang paling melekat dan yang memang ditugaskan sebenarnya KP3,”kata Yoyo kepada wartawan melalui sambungan telepon. Rabu, (19/1/2023).

Sementara itu, LSM Berdikari berencana bersurat ke Presiden dan Menteri BUMN Erick Thohir, akan melaporkan kinerja PT PI di Bondowoso yang dianggap tidak membela petani, malah diduga kuat cenderung membela distributor dan kios.

“Secepatnya kita berkirim surat ke Pak Presiden dan Menteri BUMN, dan kita akan menceritakan semua yang terjadi di Bondowoso tentang kinerja PT PI,”kata satu Wakil ketua Bidang Investigasi. (*)

 

BERITA TERKINI