JEMBER, IndonesiaPos
Rencana Bupati Jember, Hendy Siswanto untuk memberlakukan sistem Pembelajaran Tatap Muka ( PTM), bagi sekolah-sekolah yang ada di Jember, pada 5 Juli 2021 mendatang, rupanya tidak akan berjalan mulus, karena masih terkendala persoalan validasi data jumlah tenaga pendidik penerima vaksin covid 19.
Hal ini terungkap saat agenda dengar pendapat antara komisi D DPRD Jember dengan dinas pendidikan dan Dinas Kesehatan pada Senin (24/5) pagi. Ketua Komisi D Hafidi saat meminpin rapat sempat menanyakan kesiapan dinas Kesehatan terkait salah satu persyaratan dalam proses PTM menyangkut pemberian vaksin covid 19 kepada tenaga pendidik mulai dari tenaga pendidik di sekolah TK hingga SMP baik negeri maupun swasta.
“Untuk rencana PTM apakah sudah ada kerangka perencanaan secara matang dari dinas kesehatan terkait persyaratan pemberian vaksin Bagi tenaga pendidik mengingat waktu pelaksanaan sudah mepet ,pada 5 Juli mendatang,”ungkap Hafidi.
Menjawab pertanyaan tersebut Klt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember dr.Wiwik mengaku masih terus melakukan upaya penjadwalan bagi tenaga pendidik untuk pemberian vaksin covid 19. “Dari data sementara tenaga pendidik di sekolah dasar masih kita jadwal untuk segera mendapatkan vaksin covid 19,”terangnya.
Ada sekitar 8.156 tenaga pendidik di tingkat SD yang terjadwal masuk dalam sistem data rekam dinas kesehatan. Namun belum semuanya mendapatkan vaksin covid 9.
“Yang sudah mendapatkan vaksin 6487 sedangkan sisanya masih akan dilakukan vaksin pada tanggal 24-25 Mei.Untuk total tenaga pendidik SD sendiri yang masuk sistem di dinkes berjumlah 11.005 orang ,”terangnya.
Belum tuntasnya pemberian vaksin covid 19 juga terjadi pada tenaga pendidik di SMP baik negeri maupun swasta yang ada di kabupaten Jember. Dari jumlah tenaga pendidik yang sudah terjadwal di SMP sekitar 4822,belum semuanya mendapatkan vaksin covid 19.
Menyikapi persoalan tersebut, Hafidi meminta kepada kepala dinas kesehatan untuk sesegera mungkin melakukan menyelesaikan pemberian vaksin covid 19 kepada tenaga pendidik mengingat waktunya sudah mepet. ” Dinas kesehatan saya minta untuk berupaya semaksimal mungkin melakukan tindakan penyelesaian pemberian vaksin termasuk dengan melakukan upaya jemput bola,”pintanya.
Senada dengan Hafidi, legislator Gerindra, Ardi juga meminta kepada pihak dinas kesehatan maupun dinas pendidikan untuk segera memvalidasi data tenaga pendidik yang selama ini masih simpang siur. Sebab pihak – pihak terkait masih belum memberikan data riil dilapangan.
” Saya minta kepada dinas terkait untuk segera menyiapkan data riil agar tidak ada kesimpangsiuran data. Sebab tenaga pendidik semuanya harus mendapatkan vaksin covid 19,”jelasnya.
Jika masih belum selesai semua, ia khawatir akan muncul cluster baru dalam penyebaran covid 19 lewat sistem PTM di sekolah-sekolah.
Sementara itu Bambang Hariyono, Plt Ka Diknas Jember saat dikonfirmasi media usai rapat hearing dengan komisi D ogah berkomentar.
Karena masih belum adanya kepastian masalah validasi data pemberian vaksin covid 19 bagi tenaga pendidik, Komisi D rencananya akan memanggil kembali pihak terkait untuk melakukan agenda dengar pendapat memastikanj validasi data penerima vaksin covid 19 tenaga pendidik di Kabupaten Jember.