<

Puluhan Korban ‘Penipuan’ Pegawai BRI Cabang Pamekasan Blokade Pintu Masuk

PAMEKASAN,IndonesiaPos

Puluhan korban penipuan oleh oknum pegawai BRI Cabang Pamekasan, sudah tiga hari bermalam di trotoar depan Kantor BRI.

Mereka menggelar aksi menuntut menejemen BRI bertanggungjawab untuk mengembalikan dana nasabah itu. Selama tiga hari para nasabah bermalam didepan kantor BRI memblokade akses jalan masuk nasabah dan karyawan.

Salah satu juru bicara dari para korban penipuan oknum MLA, Fahmi Katili menegaskan, aksi ini akan tetap berlanjut, hingga ada kepastian dari Darwis Muhammad, selaku Pimpinan Cabang BRI Pamekasan.

Baca Juga : Ratusan Masa Pantura Korban “Penipuan” Oknum Pegawai BRI Pamekasan Kembali Gelar Aksi

Para pendemo akan memblokade dan menutup pintu masuk ke BRI, bahkan tepat di jalan masuk kantor perbankan itu, dengan dibentangkan karpet hijau yang kemudian akan dipakai untuk duduk masa.

“Kami telah sepakat akan tetap bertahan disini hingga mendapat kepastian langsung dari pihak pimpinan BRI terkait uang tersebut, hingga kini belum ada kejelasan apapun dari dalam terkait tuntutan kami”ungkapnya.

Salah satu korban penipuan karyawan BRI Pamekasan, Rizal mengungkapkan, rencananya para korban lainnya, akan berkirim surat resmi yang ditujukan pada Kementerian BUMN, Direktur Utama BRI, OJK dan Ombudsman di Jakarta, agar turun tangan terkait permasalahan yang sedang terjadi di BRI Cabang Pamekasan.  Karena hingga saat ini pihak BRI tidak ada komunikasi, berbagai upaya sudah ditempuh termasuk aksi diam duduki kantor cabang BRI.

“Rencana kami akan mengirim  surat resmi pada  pihak-pihak terkait, agar mereka tahu carut marutnya kondisi karyawan BRI di daerah yang amburadul,”keluhnya.

Diakuinya, saat perwakilan korban penipuan oknum MLA bertatap muka dengan pihak BRI beberapa yang  minggu lalu, dianggap tidak ada ketegasan dari manajemen BRI Pamekasan dalam mengontrol kinerja karyawannya.  Bahkan, pimpinannya meminta nasabah untuk menanyakan langsung pada Darwis Muhammad kala itu.

“Sejak awal saya sudah berkomunikasi mas, namun secara administrasi mereka lemah, dan mudah dijadikan celah oleh karyawannya sendiri untuk berbuat seperti ini dengan berbagai modus ” pungkasnya. (hen / an)

BERITA TERKINI