BLITAR, IndonesiaPos
Putri Handayani, seorang pengrajin Batik Sekar Arum, di RT 03 RW 01 kelurahan Kademangan kecamatan Kademangan kabupaten Blitar, setiap hari selalu ramai dikunjungi pemesan maupun warga yang kursus keterampian.
Selama 30 tahun, Putri Handayani menekuni usaha batik yang dibantu 2 orang karyawan. Selain membatik, ia juga mempunyai khursus ketrampilan modes putri.
“Awalnya usaha kami menjahit saja, tapi lambat laun banyak yang datang untuk kursus, hingga kami kekurangan meja dan mesin jahit,”ujar Putri kepada IndonesiaPos.
Dia mengungkapkan, untuk mengembangkan usahanya, dengan segala upaya dan semangan pantang menyerah, akhirnya ia kembali membeli mesin jahit lagi, yang kemudian berkembanga menjadi sulam dan jahit.
“Alhamdulillah ada respon dari pemerintah, dan dibantu dana beasiswa untuk UKOM-nya,”katanya.
Dijelaskan, untuk mengikuti ujian, siswa reguler atau mandiri biayanya ditanggung oleh pemerintah. Sehingga dapat mengembangkan usahanya.
“Akhir-akhir ini program batik saya kembangkan lagi, dan ternyata mendapat respon positif dari masyarakat dan pemerintah lebih baik,”tandasnya.
Meski usaha batik ini masih berskala kecil, karena masih mengakomudir potensi local, dan untuk Go public, kata dia, harus ada campur tangan pihak Disperindag kabupaten Blitar untuk memberikan motivasi dan pembinaan. “Sehingga dapat menambah semangat untuk terus berkarya,”terangnya.
Untuk pekerjaan membatik, kata Putri, bisa mencapai 100 barang. Hal itu dilakukan mulai dari penjiplakan, mencanting sampai selesainya. “Kalau 1 lembar kain bisa 3 hari, untuk karyawan masih 2 orang,”ucapnya.
Sementara motif batik ini sendiri mengambil dari potensi wilayah kabupaten kota. Tujuannya adalah, untuk melestarikan batik yang merupakanbudaya nasional. Sehingga nantinya dan bisa melatih anak didik di lingkungan sekitar.
Putri mengakui, dampak pandemi ini memang omzetnya menurun. Namun, Alhamdulillah, dua bulan terakhir ini sudah mulai pulih, karena warga yang terdampak sudah menerima bantuan sembako dari pemerintah sehingga ekonomi cepat pulih.
“Harapan saya kepada pemerintah, supaya kami diikutkan pameran agar Batik Sekar Arum banyak dikenal oleh masyarakat luas, dan tentunya dapat mengenalkan potensi Kabupaten Blitar,” urainya (adv/kmf/emi)