PAMEKASAN,IndomesiaPos
Refleksi pergantian tahun 2020 ke 2021, dilingkungan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Pamekasan, masih banyak meninggalkan duka. Karena meningkatnya penyalahgunaan dan peredaraan narkoba yang kian merebak di Pulau Madura khusus nya di Kabupaten Pamekasan.
Kalapas Pamekasan, M. Hanafi menjelaskan, meningkatnya penyalahgunaan dan peredaran narkoba yang terorganisir dan masif ini, membuat Lapas melakukan Reflesi akhir tahun 2020.
Hal ini harus memang dilakukan. Sebab, extraordinary crime sangatlah merusak kehidupan berbangsa dan bernegara, utamanya dikalangan regenerasi saat ini.
“Program Nawacita Pemerintah, sehingga hadirnya Negara yang bersih dari Narkoba, ternyata belum mampu menolaknya,”ucap Hanafi.
Menurut pria berkumis tipis ini, Lapas harus ektra keras dalam memberantas peredaran narkoba. Baik dari sisi penegakan hukum maupun spritual.
“Oleh karena itu, kami mengajak kepada lapisan masyarakat untuk meningkatkan keimanan, ketakwaan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menjadi insan yang taat akan hukum, berakhlak mulia dan berbudi luhur,”tegasnya.
Lebih jauh dia mengungkapkan, berbisnis narkoba, keuntungan yang diperoleh dari perdagangan barang haram ini sangat besar, maka tidak sedikit warga yang tergiur untuk menjadi pengedar, sehingga akan memunculkan kegelisahan dan keresahan ditengah tengah masyarakat.
“Hal semacam inil dapat menimbulkan keprihatinan bagi masyarakat, karena dampak dan akibatnya penyalahgunaan narkoba bahayanya sangat luar biasa,”tandasnya.
Sedangkan penegakan hukum bagi pelaku narkotika menjadi konsekwensi logis harus dilaksanakan. Karena narkoba kini sudah masuk ke seluruh pelosok desa yang intensitasnya cenderung selalu semakin meningkat.
“Melihat perkembangan peredaran narkotika tidak lagi antar kota, tapi antar kampung. Dengan menggunakan modus operandi dan teknologi yang canggih. Sehingga hasil kejahatan akibat narkotika menjadi ancaman serius bagi kehidupan manusia,”pungkasnya.( Heny ).
