JEMBER, IndonesiaPos – Belum adanya kegiatan proyek pembangunan di sejumlah Dinas di Jember mendapat perhatian khusus dari sejumlah asosiasi jasa konstruksi kabupaten Jember.
Mereka meminta agar proyek di sejumlah OPD yang hingga kini belum dilaunching segera dilaksanakan dan dilakukan secara transparan .
Hal ini didasari pada nasib rekanan Jember terutama yang memiliki klasifikasi kecil yang hingga kini belum mendapatkan pekerjaan paket. Ditambah lagi dengan munculnya rumor dugaan jual beli proyek pokir oleh sejumlah oknum. Dampaknya hanya rekanan yang mampu “membeli” saja yang akhirnya bisa menggarap paket tersebut.
Ketua Gabungan Perusahan konstruksi Indonesia (Gabpeksi) Jember, Edy Andromeda saat di hubungi media mengungkapkan banyak rekanan Jember yang kembang kempis dengan belum dilaunchingnya paket pekerjaan disejumlah dinas. Terutama bagi rekanan yang Lembaga Sertifikasi Badan Usahanya (LSBU) habis pada akhir Juli 2022 ini.
“Jika sampai akhir bulan belum juga ada pekerjaan, maka banyak rekanan yang terpaksa nganggur,”ujarnya.
Dirinya berharap, jika rekanan bisa mengerjakan paket pekerjaan dalam waktu dekat sebelum masa LSBU nya habis, maka ada peluang bagi rekanan untuk memperpanjang LSB mereka. Sebab jangankan untuk mengurusi LSBU, untuk biaya operasional kantor saja banyak rekanan yang mengalami kesulitan masalah keuangan.
” Ada salah satu anggota saya yang hingga kini LSBU belum diperpanjang. Meski persyaratannya sudah lengkap, namun karena terkendala keuangan, akhirnya terpaksa tidak mengurusi perpanjangan LSBU,”tambahnya.
Sebelumnya ketua Asosiasi Gabungan Pelaksana Nasional Seluruh Indonesia (Gapensi) Jember, Dwi Arya Nugraha Oktavianto juga mengharap adanya percepatan pelaksanaan kegiatan Proyek di Jember. Terlepas apakah paket pokir atau bukan.
Ia tidak mempermasalahkan bagaimana cara mereka secara pribadi mendapatkan paket pekerjaan tersebut , apakah membeli atau tidak namun yang jelas dengan belum adanya kegiatan sampai sekarang akan berdampak pada serapan APBD Jember . ” Intinya teman-teman ingin segera bekerja. Apalagi kondisi perekonomian sekarang sangat sulit pasca covid 19. Harus ada paket pekerjaan yang segera di launching,”terangnya.(Kik)