JAKARTA, IndonesiaPos – Menteri BUMN Erick Thohir tetap menjadi calon wakil presiden bagi koalisi apapun lantaran merupakan sosok nonpartai.
Selain itu, didukung oleh dinamika koalisi partai politik terus berjalan menuju Pilpres 2024.
Peneliti Bidang Politik The Indonesian Institut Ahmad Hidayah mengatakan, Erick Thohir menjadi figur yang banyak diterima oleh berbagai kalangan. Sebab, kepemimpinannya dinilai mewakili langsung suara masyarakat.
Disamping itu, latar belakang Erick Thohir sangat didukung dari kalangan profesional membuatnya tidak memiliki kepentingan politik.
Bahkan, Erick Thohir memberikan insentif elektoral untuk koalisi partai politik (parpol) pada Pilpres 2024.
“Pertama, Erick Thohir non-partai, artinya bisa jadi perekat koalisi,”kata Ahmad Hidayah, Sabtu, (8/4/2023).
Selain itu, Erick Thohir juga menjadi figur cawapres yang miliki banyak kemampuan. Salah satunya terlihat dari tren elektabilitasnya konsisten tumbuh secara signifikan.
BACA JUGA :
- Ingin Predikat WTP, Bupati Meranti “Suap” Auditor BPK
- PPSAK Anggap KPK Lemah, Kasus Besar Cenderung Diabaikan?
- Zulkifli Mengaku, Bertemu Prabowo Sudah Izin KIB
“Elektabilitas kuat Erick Thohir dapat membawa keuntungan elektoral besar. Sehingga dapat menjadi modal kuat untuk bertarung dalam kontestasi elektoral Pilpres 2024,”tegasnya.
Dia mengungkapkan, di beberapa lembaga survei Erick Thohir mendapatkan nilai elektabilitas yang cukup baik untuk menjadi cawapres.
Menurut dia, berdasarkan hasil dari temuan survei Indikator Politik Indonesia periode 9-16 Februari 2023, elektabilitas Erick Thohir mengalami kenaikan signifikan. Mulai dari November 2022 hingga Februari 2023 sebesar 4,7 persen.
“Tercatat pada simulasi lima besar nama Cawapres, elektabilitas Erick Thohir naik dari 12,9 persen pada November 2022 dan 13,2 persen pada Desember 2022 menjadi 17,6 persen pada Februari 2023,”imbuhnya.