SUMENEP,IndonesiaPos
Peristiwa bencana alam yang sering terjadi saat musim hujan di wilayah Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur. Lantaran tidak ada serapan air sehingga mengakibatkan banjir.
Bahkan, sering kali terjadi banjir pada musim hujan dalam volume besar yang dapat menggenangi kota Sumenep.
Ketua Fraksi NHS DPRD Kabupaten Sumenep, Akis Jasuli, menerangkan, adanya banjir di kabupaten Sumenep, sudah lama. Bahkan sejak tahun 2018 yang lalu sampai sekarang belum ada pembenahan tata ruang kota. Akibatnya dalam minggu terakhir ini sering banjir.
“Tentunya ini sangat mengganggu ekonomi masyarakat, dan kelancaran aktivitas warga sumenep,”kata Akis. Senin, (11/1/2021).
Akis minta kepada pemerintah daerah Kabupaten Sumenep, agar lebih serius untuk mengantisipasi terjadinya peristiwa banjir itu.
Penyebab banjir di wilayah Sumenep, menurut dia, salah satunya adalah tidak ada serapan air, di tempat strategis di pusaran kota. Ditambah lagi adanya irigasi yang sudah rusak seharusnya di perbaiki.
“Mestinya irigasi yang sempit harus di lebarkan. Pemerintah harus segera melakukan normalisasi dan pelebaran sungai sehingga akses untuk saluran air saat banjir bisa teratasi,”tegasnya.
“Sedangkan lahan yang berpotensi untuk penyerapan air saat musin hujan, jangan sampai ada pembebasan lahan untuk pembangunan perumahan saja. Agar tidak menyebabkan banjir,” tambah Akis.
Akis juga mencontohkna di Desa Nambakor yang ada pohon mangrove jangan sampai di tebang, seharusnya di jaga dengan baik oleh masyarakat, untuk menghindari banjir saat musim hujan. Karena pohon mangrove itu dapat mencegah adanya banjir saat musim hujan.
“Oleh karena itu, saya minta kepada seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan dengan baik. Hutan – hutan kota harus dilestarikan,”imbuhnya.(amn/hen)
