BANYUWANGI, IndonesiaPos – Anggota Komisi VI DPR RI Sonny T Danaparamita berkolaborasi dengan Badan Standarisasi Nasional (BSN) mensosialisasikan standarisasi dan penilaian kesesuaian. di meetingroom Hotel Luminor Banyuwangi, selama dua hari, pada Rabu-Kamis (18-19 Oktober 2023).
Sosialisasi tersebut, dihadiri pula Dwitya Rupakumara, (Penata Keuangan, selaku perwakilan dari Biro Perencanaan, Keuangan, Umum dan Pengadaan BSN), Milla Septiana Wiyantin (Analis Standardisasi Ahli Muda BSN), dan ratusan pelaku UMKM se Kabupaten Banyuwangi.
Sonny menyampaikan, para pelaku UMKM di kabupaten Banyuwangi harus memahami pentingnya sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) agar dapat meningkatkan mutu, kualitas, dan daya saing produk UMKM. Selain itu untuk menciptakan kepercayaan konsumen, sehingga pelaku UMKM tidak perlu ragu dalam melakukan standardisasi produk, agar dapat segera merasakan manfaatnya.
“Saya berharap, sosialisasi ini para pelaku UMKM di Banyuwangi bisa mendapatkan informasi mengenai tata cara dan manfaat penerapan SNI. Disamping itu menumbuhkan semangat untuk segera menerapkan SNI terhadap produknya, sehingga akan mendorong produk UMKM lebih unggul, berdaya saing dan naik kelas,”terang Sonny
Politisi PDI Perjuangan tersebut juga menyatakan komitmennya untuk terus memperjuangan UMKM di Tapal Kuda agar dapat Naik kelas dan dapat bersaing dengan produk-produk di pulau jawa.
“Pelaku UMKM adalah salah satu pilar ekonomi nasional, untuk itu saya berkomitmen untuk terus memperjuangkan agar UMKM semakin berkembang dan berdaya saing, salah satunya dengan secara massif menghadirkan pelatihan-pelatihan dan sosialisasi seperti ini di wilayah Tapal Kuda agar mendapatkan edukasi mengembangkan inovasi produknya,”ungkapnya.
Sementara itu, Penata Keuangan, selaku perwakilan dari Biro Perencanaan, Keuangan, Umum dan Pengadaan BSN, Dwitya Rupakumara, menjelaskan secara umum SNI adalah produk yang memiliki kualitas keselamatan kesehatan keamanan dan perlindungan hidup.
Selain itu, penguasaha standar itu juga bisa membantu menjadi kualitas produk yang berkualitas dan laris. Salah satunya dengan menjaga kualitas, secara umum dan secara khusus.
“SNI juga mencakup beberapa produk seperti fasihon, kuliner dan lain sebagainya, Namun disini juga UKM yang biasa kita dapati dengan label SNI merupakan properti perusahaan menengah dan kelas atas,”tegasnya.
Ditempat yang sama, Analis Standardisasi Ahli Muda BSN Milla Septiana Wiyantin, menyampaikan, bahwa UMKM sangat penting untuk menopang perekonomian Indonesia. Sehingga, BSN melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM, untuk lebih memberikan pemahaman dan kesadaran mengenai pentingnya standardisasi produk.
“Sertifikasi produk sangat penting bagi UMKM untuk menjadi lebih kompetitif, juga memastikan keamanan suatu produk dan tidak membahayakan bagi konsumen. Sehingga lebih meyakinkan konsumen, kalau produk tersebut memiliki kualitas yang baik. Ke depan, BSN menilai produk yang tidak bersertifikat SNI, akan semakin ditinggalkan oleh masyarakat,”ujarnya.




