BANYUWANGI, IndonesiaPos – Jalur lalulintas Situbondo-Banyuwangi, mengalami kemacetan hingga sepanjang 3 km di dari pintu masuk Pelabuhan Ketapang, karena adanya antrian panjang truk ekspedisi.
Adanya proses pemeriksaan ketat terhadap pengemudi dan kernet truk ekspedisi yang akan masuk ke Bali, melalui pelabuhan Ketapang, membuat adanya penumpukan kendaraan di jalur menuju pelabuhan.
Penyebab kemacetan yakni para pengemudi truk yakni harus menyertakan surat hasil rapid test sebelum masuk ke pelabuhan. Hal inilah yang membuat para sopir semakin sesak karena untuk rapid tes menurut keterangan yang dihimpun IndonesiaPos dari sopir truk dibandrol mulai harga 300 ribu sampai 500Ribu
“Upah kita berapa sih mas? apalagi rapid test sendiri berlaku hanya tujuh hari . kami jangan dibebani dengan persyaratan rapid test yang biayanya sangat mahal bagi kami , kami punya keluarga mas saya kerja untuk keluarga saya mohon pemerintah memberikan Anggaran untuk rapites Gratis ,jangan membebani rakyat saat seperti ini,”ujarnya
Aksi mogok itupun berakhir setelah petugas Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali memperbolehkan para sopir menyeberang ke Bali tanpa rapid test. Namun hanya berlaku untuk satu hari tanggal 18 Juni. Selanjutnya mereka diwajibkan untuk melakukan rapid test secara mandiri. (vian,dod)