<

Sudah Diresmikan Bupati, Ternyata Masih Ada Pekerjaan Gedung Puskemas Belum Selesai

Puskesmas Habiskan Anggaran Rp 11 Miliar Lebih, Tak Diimbangi Tenaga Kesehatan yang Ideal
BONDOWOSO, IndonesiaPos

Bupati Bondowoso, Salwa Arifin, secara simbolis resmikan lima gedung Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) tahun 2019. Diantaranya Puskesmas Pujer, Tamanan, Binakal, Wringin, dan Klabang.

Selain itu, ada juga yang lagi rehab Puskesmas Ijen dan Pustu di Walidono. Puskesmas yang menghabiskan total anggaran Rp 11 miliar lebih, justru tak diimbangi dengan jumlah tenaga kesehatan yang ideal.

Secara terperinci anggaran tahun 2019 yang diserap untuk pembangunan Puskesmas, diantaranya,

  • Puskesmas Pujer menghabiskan anggaran sekitar Rp 1,3 milliar,
  • Puskesmas Tamanan Rp 1,4 milliar,
  • Puskesmas Binakal sekitar Rp 840 juta.
  • Puskesmas Wringin menghabiskan anggaran sekitar Rp 3,2 milliar,
  • Puskesmas Klabang Rp 3,5 milliar,
  • Puskesmas Ijen Rp 450 juta.
  • Puskesmas Pembantu di Walidono sekitar Rp 570 juta.

Kepala Dinas Kesehatan, Muhammad Imron menjelaskan, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) di Puskesmas, Jika berkaca pada Permenkes nomor 75, bahwa sumber daya manusia (SDM0 di Puskesma masih kurang ideal. Sebab, kecukupan jumlahnya tak merata.

Dia mencontohkan, bahwa ada puskesmas yang hanya memiliki satu dokter umum. Ada yang dua, ada yang tiga. Padahal idealnya, untuk Puskesmas yang rawat inap, harusnya tiga. “Satu sebagai kepala puskesmas, dua memberikan pelayanan. Tapi kalau Puskesmasnya tak sebesar di Cerme, Maesan, dua dokter cukup,” katanya.

Menurutnya, Dinkes telah melakukan berbagai upaya dalam pemenuhan SDM tersebut. Misalnya saat ada formasi CPNS, pihaknya mengusulkan itu. Kemudian usaha lainnya dengan menggunakan mekanisme dana BK provinsi, yang dimaksimalkan untuk bisa dapat alokasi ke tenaga medis. “Dan yang ketiga adalah alokasi dari anggaran kontrak daerah. Kita masih melakukan itu,” paparnya.

Imron menambahkan, sebenarnya, permasalahan tak idealnya jumlah tenaga medis ini, bukan cuma karena anggaran. Melainkan juga karena faktor regulasi. “Bukan cuma masalah anggaran saja, tapi regulasi juga. Kalau kita tak dapat formasi CPNS, selamanya kita kan tidak dapat. Kalau kita butuh mereka dan anggaran mendukung, tidak ada masalah,” terang Imron.

Sementara itu, Bupati Salwa Arifin, mengarahkan agar yang dibangun bukan hanya fisiknya saja. Melainkan, membangun pelayanan yang lebih baik. “Yang dibangunnya bukan hanya fisiknya, tapi juga pelayanannya,” katanya saat meresmikan lima Puskesmas, di Puskesmas Pujer.

Bupati meminta kepala dinas kesehatan untuk banyak memberikan arahan, dan memberikan pelatihan kepada tenaga kesehatan. “Mungkin dari pimpinan banyak memberikan arahan, memberi pelatihan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan,” pungkasnya.

Meski sudah diresmikan penggunaannya oleh orang nomor 1 di Bondowoso, ternyata masih ada kegiatan pembangunan gedung puskesmas yang tidak sesuai dengan kontrak.

Para pekerja masih mengerjakan pengecatan dan sambungan keramik,padahal himbauan Bupati kepada camat se Bondowoso, apabila pekerjaan proyek ada yang sampai melewati tanggal 20 Desember 2019 cepat laporkan ke Bupati langsung.

Ironisnya lagi para pekerja berasal dari luar Kabupaten. Saat ditanya mereka menjelaskan, kalau dirinya berasal dari jember. “Kami semua dari jember mas,” katanya kepada IndonesiaPos. Sabtu, (21/12/2019)  (dar/sus)

BERITA TERKINI