JAKARTA – IndonesiaPos
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI segera mengecek kebenaran surat suara yang telah tercoblos setelah diterima oleh warga negara Indonesia (WNI) di Taiwan.
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan dari kejadian yang viral lewat media sosial tersebut.
“Belum ada laporan sih, coba kita telusuri ini orang-orangnya kan. Nanti bisa keliatan kok orang-orangnya. Kita akan telusuri,”ujarnya di Kantor Bawaslu RI, Jakarta, Jumat (19/1/2024).
Bagja mengatakan, video yang beredar luas terkait surat suara tercoblos belum dapat dipastikan kebenarannya.
Menurut dia, setiap WNI di luar negeri bisa saja mengaku surat suara yang diterima lewat metode pos sudah tercoblos, padahal mereka sendiri yang mencoblosnya.
“Kita kan enggak tahu apakah benar. Kita terima surat suara, kita coblos sendiri, kemudian kita bilang ini sudah tercoblos (divideokan dan diviralkan). Bisa juga kan? Atau sebaliknya memang benar,”kata Bagja.
Sambil menelusuri kejadian itu, Bagja mengimbau WNI yang merasa mendapatkan surat suara tercoblos untuk melaporkan kejadian tersebut ke panitia pengawas pemilu (panwaslu) luar negeri.
Sebelumnya, salah satu akun pada media sosial X (dulu Twitter) @Kopipait__78 mengunggah video berdurasi 1 menit 29 detik pada Kamis (18/1/2024).
Video itu menunjukkan keluhan dua WNI sambil menunjukkan dua surat suaranya yang tercoblos.
Untuk surat suara Pemilu Presiden-Wakil Presiden, coblosannya terlekat pada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Sedangkan surat suara Pemilihan Legislatif DPR RI dapil Jakarta II, coblosannya berada pada PDI Perjuangan.
Kendati demikian, video itu tidak merekam proses pembukaan amplop surat suara dari awal.
Bagja pun mempertanyakan keabsahan video itu karena tidak menunjukkan proses pembukaan amplop secara utuh.