<

TPA Cipeucang Mau Ditutup, Pemkot Tangsel Sterilisasi Lahan Buat Bangunan PLTSa

Para Demonstran Saat Beraksi

TANGSEL, IndonesiaPos.co.id

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) melakukan sterilisasi Tampat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang. Hal itu disebabkan lokasi tersebut akan dibangun pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa). Bahkan dalam waktu dekat lokasi itu akan ditinjau oleh konsultan kegiatan dari Korea Selatan (Korsel).

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangsel, Yepi Suherman mengaku, sterilisasi wilayah TPA Cipeucang itu telah dilakukan sejak dua pekan, lalu. Sterilisasi itu ditujukan untuk meratakan gundukan sampah yang akan menjadi tempat penempatan turbin PLTSa itu. Adapun luasan wilayah yang disterilisasi TPA mencapai 7 hektar lebih.

Baca juga : minim anggaran bpbd tangsel lemah tangani bencana

“Kemungkinan dalam tahun ini proyek itu dikerjakan. Sterilisasi ini agar gunungan sampah tersebut dalam kondisi kondusif. Setelah ini proses pengkajian pembangunan PLTSa siap dilakukan,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis (5/9).

Para Demonstran Saat Beraksi

Dijelaskan Yepi, adapun besaran nilai investasi terhadap pembangun PLTSa ini mencapai Rp1,7 triliun. Sedangkan kontrak kerja dengan investor mencapai 20 tahun. Selanjutnya pihak invrstor harus mengembalikan seluruh aset itu ke Pemkot Tangsel.

“Setelah bisnis ini berjalan dan invertor balik modal, maka PLTSa  ini jadi hak milik kami. Kenungkinannya investornya dari luar negeri. Tergantung investor yang mana yang menang lelang,” paparnya.

Baca juga : dpd pan depok tetap berbaris demi kepentingan masyarakat dan bangsa

Menurutnya, saat ini DLH Tangsel melarang siapa pun masuk ke dalam TPA Cipeucang. Alasannya ini untuk mengantisipasi longsoran sampah yang sedang diratakan.

“Tidak boleh siapa pun masuk, karena akan membahayakan. Jadi kami larang ada aktivitas apapun disana. Kami tidak mau ada gangguan disana,” ujar Yepi.

Tak sampai disana, sambung Yepi, dalam waktu lokasi tersebut akan di datangi oleh konsultan dari Korea Selatan guna proses pembangunan PLTSa Cipeucang. Terkait mekanisme kerja dalam PLTSa kata dia, itu akan ditangani oleh konsultan. Termasuk dalam kondisi TPA Cipeucang dan juga peralatannya.

Baca juga : disentil kpad soal eksploitasi anak dinsos kabupaten bekasi baru data anjal

“Konsepnya nanti sampah ada di dalam ruangan gedung. Kemudian diolah dengan peralatan canggih dari nilai investasi itu,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu warga TPA Cipeucang, Agus Dirman menyatakan, penutupan TPA oleh pemkot membuat mereka sulit membuang sampah. Padahal, setiap hari tumpukan sampah dilingkungan warga terus meningkat. Sehingga masyarakat pun berharap ada solusi atas penutupan tersebut.

“Tolong kami karena sampah sudah menumpuk. Harusnya dibuka sebagian agar tidak seperti ini. Kami justru mendukung pembangunan PLTSa agar sampah tak menunpuk,” imbuhnya.(nia)

BERITA TERKINI