JAKARTA, IndonesiaPos
Menggunakan pesawat Boeing 777-300 ER, Garuda Indonesia, vaksin virus SARS-CoV-2 untuk wabah Covid-19, tiba dengan selamat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (6/12/2020) sekitar pukul 21.33 WIB.
Dalam pengawalan ketat Polri dan TNI, para petugas pun mulai melakukan bongkar muatan vaksin dengan sangat hati-hati, seperti tayangan live channel YouTube Sekretariat Presiden
Seperti keterangan Seta, dari media Center KPCPEN, vaksin yang baru saja diturunkan dari pesawat Garuda Indonesia adalah Sinovac asal Tiongkok.
“Sinovac pak, Tiongkok,” ujar Seta saat dihubungi RRI via whatsapp, Minggu (6/12/2020).
Seperti diberitakan sebelumnya, pada akhir tahun 2020 ini, pasokan vaksin virus corona (Covid-19) akan masuk ke Indonesia.
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam sambutannya di hadapan para peserta dari seluruh negara yang mengikuti secara virtual perhelatan Konvensi Internasional Hulu Minyak dan Gas Indonesia 2020.
“Jika semua berjalan sesuai rencana, Insya Allah kami berharap pasokan vaksin Covid-19 sudah siap pada Desember 2020 dan segera ditindaklanjuti dengan vaksinasi yang mahal di seluruh negeri pada 2021,” katanya, Rabu (2/12/2020).
Selain itu, Luhut menambahkan bahwa pemerintah telah berupaya menekan penyebaran wabah covid. Dengan menugaskan dirinya untuk menangani persoalan kasus covid tersebut.
“Saat ini, Indonesia bisa menekan pandemi Covid-19. Presiden telah menugaskan saya untuk mengkoordinasikan upaya ini, khususnya di 8 provinsi yang mencakup lebih dari 70% kasus di Indonesia,” ujarnya.
Pemerintah telah mengalokasikan cadangan anggaran untuk penangananan Covid-19 dan vaksinisasi baik untuk tahun ini maupun tahun depan sebesar Rp34.23 triliun.
Rinciannya, untuk tahun ini sebesar Rp5 triliun dan tahun depan mencapai Rp29.23 triliun.
“Kita sudah melakukan pencadangan untuk pengadaan vaksin, baik untuk tahun ini dan tahun depan,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani ketika melakukan rapat kerja dengan DPR RI, pada November lalu.
“Kalau kita lihat totalnya mencapai Rp5 triliun plus Rp29.23 triliun untuk program vaksinasi tahun depan. Yang ini memang sudah di earmark, dananya berasal dari Gubernur (Bank Indonesia) yang nol persen, ini adalah seluruh pengelola dana di bidang kesehatan,” jelas dia.