<

Wabup Blitar Minta Tim TP3S Tangani Stunting Harus Baik Dan Terukur

BLITAR, IndonesiaPos – Wakil Bupati (Wabup) Blitar Rahmat Santoso t menghadiri dan membuka Monitoring dan Evaluasi Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting di Kabupaten Blitar, Senin (22/8/2022), di ruang Theobromine Wisata Edukasi Kampung Cokelat.

Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso mengatakan, penanganan kasus gizi buruk atau stunting di Kabupaten Blitar harus solid, maka harus bersinergi antara pemerintah dengan semua stakeholder dan lapisan masyarakat.

Jika ini bisa terbangun, ketepatan penanganan yang baik, nantinya akan membuahkan hasil yang positif. Dalam mengatasi stunting saat ini harus dikerjakan dengan baik dan terukur, sehingga sasarannya bisa dicapai dan terwujud.

“Penangananya harus dilakukan secara sinergi, bersama-sama, secara kolaborasi. Program penurunan stunting harus dijalankan oleh perangkat daerah sesuai dengan tugas, pokok dan fungsinya,”tegasnya.

Meski muncul tantangan. Namun untuk memastikan seluruh program  dan berbagai sumber anggaran yang ada, maka dapat disampaikan dan diterima oleh rumah tangga sasaran,”tambah Wabup. Senin (22/8/2022), di ruang Theobromine Wisata Edukasi Kampung Cokelat.

Wabup Rahmat juga meminta kepada Ketua Tim Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting (TP3S) Kabupaten Blitar, agar secara periodik minimal 2 kali dalam satu tahun melaporkan kegiatan yang sudah dilaksanakan melalui Sekretaris TPPS Kabupaten.

Sehingga rencana aksi nasional dalam penanganan stunting periode 2021-2024 benar-benar dilaksanakan sebaik-baiknya oleh OPD terkait di lingkungan Pemkab Blitar.

“Saya ingin sinergitas penanganan stunting di Kabupaten Blitar ini benar-benar solid, ke depan diskusi seperti ini harus berlanjut, jangan hanya seremonial saja. Ciptakan inovasi-inovasi dalam rangka percepatan penurunan stunting. Jangan lupa, selalu berkoordinasi terkait penentuan sasaran dan target yang akan dicapai,”tegasnya.

Terpisah, Kepala Dinas PPKBP3A Kabupaten Blitar, Herman Widodo mengatakan, kegiatan Monev yang dilaksanakan kali ini bertujuan memantapkan koordinasi lintas sektor dalam penurunan angka stunting.

Herman juga menegaskan, penurunan angka stunting bukan hanya tugas dari pemerintah daerah, tapi merupakan tugas dan tanggung jawab lintas sektoral yang melibatkan seluruh komponen masyarakat.

“Dalam penurunan angka stunting, seluruh masyarakat harus peduli dan terlibat untuk bersama-sama mewujudkan generasi muda kita menjadi generasi unggul di masa depan. Caranya adalah dengan kita semua perduli memberantas yang namanya stunting,” ucapnya. (ADV/Ema)

BERITA TERKINI