JAKARTA, IndonesiaPos
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengaku gundah ketika kader partainya, Syahrul Yasin Limpo yang menjabat sebagai Menteri Pertanian (Mentan) diduga terjerat kasus korupsi padahal tengah menjalani kunjungan kerja ke luar negeri.
Paloh merasa, tidak semestinya perkara itu diusut ketika Syahrul Yasin Limpo mewakili pemerintah menerima penghargaan dari Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO).
“Dia (Syahrul) mengalami suatu peristiwa yang saya bisa pahami bagaimana terhinanya dirinya, kecewa, sedih,”kata Surya Paloh, kepada sejumlah wartawan di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, beberapa waktu lalu.
“Tidak ada seakan-akan hari esok untuk menunggu. Ini hal yang sangat mengusik hati saya,” ujarnya.
Meski begitu, Surya Paloh menekankan bahwa pihaknya bakal mendukung aparat penegak hukum untuk mengusut perkara dugaan korupsi tersebut.
Paloh meminta Syahrul Yasin Limpo menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengundurkan diri dari Kabinet Indonesia Maju.
“Agar apa, sekali lagi, memberikan penghormatan terhadap upaya penyidikan yang sedang berlangsung terhadap dirinya, agar dia penuh konsentrasi,”kata Paloh.
Paloh juga meminta agar semua pihak tidak menghakimin tetapi menunggu proses yang berjalan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Saya ingin semuanya tetap berikan ruang pada presumption of innocance atau azas praduga tak bersalah,”ujar Paloh.
Diketahui, Syahrul Yasin Limpo telah menyerahkan surat pengunduran dirinya ke Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) pada Kamis petang.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengungkapkan, ia sempat memberikan tawaran pada Syahrul apakah ingin bertemu dengan Jokowi hari ini.
Namun, karena berbagai kesibukan, Syahrul menolak tawaran Pratikno dan meminta waktu Jokowi besok, Jumat (6/10/2023).
Sementara itu, dugaan kasus korupsi di Kementan saat ini tengah diusut oleh KPK.
Meski telah melakukan penggeledahan ke rumah dinas Syahrul, KPK belum memberikan keterangan resmi terkait status hukum politikus Nasdem itu.
Pernyataan justru datang dari Menteri Koordinator Bidang Hukum, Politik, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang menyebut Syahrul Yasin Limpo sudah berstatus tersangka.