JAKARTA – IndonesiaPos
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menghadiri pertemuan di Doha yang diinisiasi oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres untuk membahas perkembangan situasi di Afghanistan.
“Saat ini saya berada di Doha menghadiri undangan Sekjen PBB untuk membahas perkembangan di Afghanistan,” kata Retno dalam konferensi pers di Doha pada Selasa (20/2/2024).
Retno menyebutkan bahwa pada 16 Maret 2023, Dewan Keamanan (DK) PBB telah mengadopsi Resolusi 2679 tahun 2023 yang meminta Sekjen PBB untuk mempersiapkan penilaian independen mengenai Afghanistan untuk disampaikan ke DK PBB tidak lebih dari 17 November 2023.
Penilaian tersebut telah selesai dilakukan dan disampaikan ke DK PBB pada 9 November tahun lalu.
Laporan atau penilaian itu, kata Retno, secara garis besar menyampaikan mengenai situasi terkini di Afghanistan, prioritas upaya utama yang dapat dilakukan rekomendasi, termasuk cara untuk meningkatkan keterlibatan (engagement), dengan cara untuk dapat membantu rakyat Afghanistan.
“Dan pertemuan di Doha tersebut melibatkan negara-negara yang selama ini aktif dalam isu Afghanistan, termasuk Indonesia. Dari ASEAN hanya Indonesia,”kata Retno.
Sedangkan aari Asia terdapat beberapa negara lain seperti China, Jepang, India, Pakistan dan juga negara-negara yang berbatasan dengan Afghanistan yang akan membahas beberapa isu penting.
“Pertemuan itu, membahas tindak lanjut dari penilaian yang telah dilakukan oleh PBB, dan Indonesia menyampaikan beberapa hal, antara lain tentang sambutan baik Indonesia terhadap laporan Sekjen PBB mengenai situasi di Afghanistan,”tegasnya.
Selain itu, tambah Retno, Indonesia juga mencatat laporan mengenai situasi hak-hak perempuan Afghanistan yang disiapkan oleh badan PBB untuk kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan– UN Women, Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dan Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA).
“Indonesia juga mencatat respons yang diberikan oleh Taliban atau De Facto Authority (DFA) terhadap dua laporan tersebut,”tegasnya.
Dalam pertemuan tersebut, Menlu RI juga menekankan pentingnya keterlibatan seluruh pihak di Afghanistan secara terus menerus meski saat ini belum saatnya melakukan pengakuan terhadap DFA.
“Hal terakhir yang saya sampaikan adalah mengenai pentingnya terus memberikan perhatian untuk membantu masyarakat Afghanistan,”tambah Retno.