BANYUWANGI, IndonesiaPos.co.id
Komunitas MaDuSindo (Masyarakat Peduli Sampah Indonesia) yang dibentuk oleh Lamseng Saragih, pegiat dan pemerhati lingkungan, penggagas GeMa DarPila’S MdDS (Gerakan Masyarakat Sadar Pilah Sampah Mulai dari Dapur Sendiri) bekerjasama dengan LAI (Lembaga Aliansi Indonesia) DPC Banyuwangi dan Kelurahan Kepatihan Banyuwangi, menjalin kerjasama dalam Penanggulangan Masalah Sampah.
“Kita prihatin dengan permasalahan sampah yang tengah dialami oleh Pemkab Banyuwangi. Dan kerjasama ini adalah wujud kepedulian kami, LAI dan kami awali di Kepatihan ini”, demikian Hakim Said kepada awak media.
Baca : kpu-santuni-petugas-kpps-yang-meninggal-dunia-di-banyuwangi/
Baca : gus-yasid-prihatin-polemik-pemilihan-ketua-koni-banyuwangi-tak-kunjung-selesai/
Baca : panitia-pilkades-dadapan-lakukan-undian-nomor-urut-calon-kades/
Kerjasama Madusindo-LAI dengan Kelurahan Kepatihan, pada Sabtu (31/8/2019), bertempat di Balai Kelurahan Kepatihan mencanangkan program DarPila’S MudaDaRi (Sadar Pilah Sampah Mulai dari Dapur Sendiri) mewujudkan GeMa PatiBaS (Gerakan Masyarakat Kepatihan Bebas Sampah).
Pemilahan sampah dimulai dari dapur menjadi 2 (dua) bagian, yaitu Sampah Organik dan Anorganik.
“Dengan konsep ini, penanggulangan masalah sampah bisa lebih maksimal dan tanpa biaya. Bahkan warga memperoleh tambahan penghasilan dari sampah anorganik yang ditampung oleh Bank Sampah dengan program Tabungan Sampah.
Selain itu, Lingkungan bebas sampah, warga dapat penghasilan tambahan, sehingga sampah yang tadinya jadi masalah, kita rubah jadi Berkah.
“Jargon “Mengubah Sampah jadi Berkah” betul-betul menjadi kenyataan, bukan sekedar slogan-sloganan.”ucap Lamseng yang juga merupakan anggota LAI divisi Sosial dan Lingkungan.
Sementara itu, Mufidz SH Lurah Kepatihan, menyambut baik kerjasama dengan LAI. Dan ia sangat berterima kasih atas kerjasama dan bantuan LAI untuk menanggulangi masalah sampah di Kelurahan ini.
Menurutnya, kelurahan Kepatihan sebagai wilayah yang langsung berbatasan dengan Pantai Boom, yang juga merupakan salah-satu destinasi wisata Banyuwangi tentu akan menjadi faktor negatif bagi kunjungan wisatawan.
“Semoga program ini lancar dan sukses untuk mewujudkan GeMa PatiBaS (Gerakan Kepatihan Bebas Sampah.”, ungkap Pak Lurah. (Rip)