<

Gubernur Khofifah Tinjau Pembangunan Tanggul Di Mojokerto

GERSIK, IndonesiaPos

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut bahwa pembuatan tanggul bisa menjadi salah satu solusi  alternatif jangka panjang untuk mengatasi banjir akibat luapan Kali Lamong.

“Dengan pembangunan tanggul di hulu Kali Lamong sehingga daya tampung airnya akan semakin besar dan efeknya kebeberapa daerah yang terdampak seperti di Mojokerto, Gredik maupun Lamongan bisa berkurang,”ujar Khofifah.

” Saat intensitas hujan tinggi di Kali Lamongan sekitar 2 jam maka air akan meluap ke beberapa daerah lainnya, karenanya sudah ada solusi strategis jangka panjang yang salah satunya dengan membuat Tanggul di Kali Lamong,” tutur Gubernur Jatim Khofifah saat tinjau langsung daerah terdampak banjir luapan Kali Lamong di Kabupaten Mojokerto dan Gresik.

Gubernur Khofifah yang didampangi  Plt Bupati Mojokerto dan Forkopimda  yang pertama di lokasi Desa Banyulegi, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto yang dilanjutkan peninjauan ke Desa Guranganyar, Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik yang nampak Bupati Gresik dan Forkopimda turut mendapingi.

Pembuatan Tanggul di Kali Lamong ini menurut Gubernur Jatim akan lebig efektif dibandingkan dengan melakukan pengerukan dan terlebih sedimentasi di area Kali Lamong relatif cepat sehingga jika hanya dengan pengerukan yang dalam waktu sekitar 5 tahun lagi kemungkinan besar harus dilakukan pengerukan ulang.

“Kalau hanya pengerukan, untuk Kali Lamong kemungkinan sedimentasinya akan relatif cepat kembali dan harus dilakukan pengerukan lagi. Terlebih di area yang harus dikeruk di Kali Lamong yang lumayan panjang,”tutur orang nomor satu di Pemprov Jatim.

Pihaknya telah mengkomunikasikan terkait pembuatan Tanggul Kali Lamong kepada Menteri PUPR dan Pemkab Gresik, bahkan pada Perpres No 80 tahun 2019 pembangunan Tanggul telah masuk dalam rencana prioritas, yang salah satunya Tanggul Kali Lamong dan pada lampiran Perpres telah disebutkan pembiayaan tanggul dan nantinya akan menggunakan APBN dengan anggaran sebesar Rp 1,1 triliun, sambungnya.

” Untuk pembangunan tanggul ini sudah dianggarkan sekitar Rp 1,1 triliun pada APBN tetapi kami tetap membutuhkan Feasibility Study (FS) ter update untuk mengetahui titik titik luasan pembangunan tanggul, sehingga kemungkinan berpengaruh pada biaya yang dibutuhkan,” jelas Khofifah.

Namun, ketika ada pembuatan tanggul harus ada pembebasan lahan diarea seputar tanggul tersebut dengan ini pihak Pemkab Gresik diharapkan melakukan pendekatan dan mengkomunikasijan kepada warga yang lahannya kemungkinan dibutuhkan untuk pembangunan tanggul.

“Dan pembuatan tanggul ini serta pembebasan lahan pembiayaannya berasal dari Kementrian PUPR dengan ini kami harap Pemkab Gresik, Mojokerto, Lamongan dan Pemko Surabaya mampu melakukan kordinasi dan sosialisasi pada warga yang lahannya harus dibenaskan untuk kebutuhan tanggul,”ucap Mantan Mensos dan Menpemberdayaan Perempuan.

Dan dikesempatan ini, Gubernur Khofifah meminta kepada seluruh masyarakat Jatim untuk terus waspada akan ancaman banjir, apalagi menurut informasi BMKG sampai dengan bulan Maret intensitas hujan di Jawa termasuk di Jawa Timur relatif tinggi, oleh sebab itu Pemprov Jatim telah mengeluarkab surat edaran siaga 1 sampau pada bulan Mei.

” Saya meminta khusus bagi warga yang daerahnya rawan banjir agar meletakkan barang barang elektroniknya ditempat yang aman,” pungkasnya sembari berdoa bersama seluruh warga yang hadir. (hen).(Foto : Istimewa)

BERITA TERKINI