<

Bupati Anas Berbagi Inovasi Pada Ratusan Kepala Sekolah SMA-SMK di Jatim

 

BANYUWANGI-IndonesiaPos

 

Sedikitnya dari 630 kepala SMA, SMK dan Pendidikan Khusus – Pendidikan Layanan Khusus (PK PLK) di Jawa Timur menyerap spirit inovasi kebijakan dari Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Hal tersebut dilakukan di tengah acara silaturahmi dan pembinaan oleh Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi di Hotel El Royal, Banyuwangi, Senin (24/02/2020).

Dalam kesempatan tersebut, Anas memaparkan berbagai inovasi dalam dunia pendidikan yang telah dilakukan oleh Banyuwangi. Mulai dari Siswa Asuh Sebaya hingga Banyuwangi Mengajar.

“Berbagai inovasi yang dilakukan oleh kami, semuanya berangkat dari segala keterbatasan yang Banyuwangi miliki. Dengan daerah yang begitu luas, Banyuwangi perlu berinovasi untuk memeratakan kualitas pendidikan,” paparnya.

Seperti halnya sekolah-sekolah di pelosok kampung yang terpencil. Untuk bisa meningkatkan kualitas pendidikannya, dibutuhkan tenaga pendidik yang inovatif. Namun, jika hanya mengandalkan guru ASN yang berasal dari tempat lain, dalam jangka waktu tertentu mereka pasti meminta untuk mutasi ke tempat yang lebih dekat.

“Oleh karena itu, kita mengirimkan para sarjana yang baru lulus untuk dikirim ke sekolah-sekolah terpencil itu dalam program Banyuwangi Mengajar. Dengan idealisme anak muda, mereka tidak hanya mengajar, tapi juga tinggal di sana. Mendampingi para siswa hingga di luar jam sekolah,” ungkapnya.

Selain itu, Anas juga mengungkapkan bagaimana upayanya untuk menekan angka putus sekolah. Salah satunya dengan memberikan uang saku bagi para pelajar tidak mampu.

“Biaya sekolah sudah gratis, tapi masih ada yang tidak sekolah karena keterbatasan biaya. Usut punya usut, ternyata dikarenakan banyak diantara mereka yang tak memiliki uang saku ke sekolah. Sehingga mereka tidak bisa berangkat atau sarapan saat di sekolah. Jadi kami juga beri pula bantuan uang saku,” jelas Anas.

Lebih dari itu, Anas juga meminta kepada para guru untuk memberikan waktu dan perhatian kepada para anak didiknya. Guru tak boleh hanya sibuk mengajar, tanpa memberikan kepedulian.

“Anak yang nakal biasanya tidak mendapat perhatian di rumah. Oleh karena itu, kami meminta kepada para guru untuk mendata para siswa yang di rumahnya jauh dari pantauan orang tuanya. Ini biasanya mengakibatkan kekurangan perhatian,” cetus Anas.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi mengapresiasi berbagai kebijakan inovatif yang dilakukan oleh Bupati Banyuwangi. Menurutnya hal tersebut adalah inspirasi yang layak diteladani oleh para kepala sekolah.

“Inovasi yang dilakukan oleh Pak Bupati dalam mengubah Banyuwangi yang bukan apa-apa dulunya menjadi daerah yang maju dan dikenal hingga level dunia ini, adalah inspirasi bagi bapak ibu kepala sekolah semua yang hadir di sini,” ungkap Wahid Wahyudi.

Para kepala sekolah yang hadir berasal dari tiga Cabang Dinas Pendidikan. Selain Cabang Dinas Banyuwangi, juga diikuti Cabang Dinas Jember yang meliputi Kabupaten Lumajang dan Cabang Dinas Bondowoso yang meliputi Kabupaten Situbondo. Pada kesempatan itu juga hadir Dewan Pendidikan Jawa Timur Profesor Muzakki. (Ari bp)

BERITA TERKINI