<

Dalam KTT, Presiden Jokowi Ajak Pemimpin Negara ASEAN Percepat Pemulihan Ekonomi

JAKARTA, IndonesiaPos – Presiden Joko Widodo menyatakan, ASEAN telah membangun fondasi kuat sebagai sebuah komunitas selama 5 dekade terakhir, sehingga cukup dijadikan fondasi atau bekal dalam menghadapi masa sulit saat ini, yakni terkait menangani Covid-19 dan dampak sosial ekonominya di tengah tantangan situasi politik global yang kian dinamis.

“Tugas kita sebagai pemimpin ASEAN adalah memberi arah yang jelas untuk menghadapi situasi sulit ini. Ada 2 hal yang menurut saya harus kita lakukan. Pertama, kita harus percepat pemulihan ekonomi ASEAN,” kata Presiden Jokowi saat menyampaikan pandangannya pada sesi pleno KTT ke-36 ASEAN, melalui telekonferensi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/06/20).

Dua hari yang lalu, lanjut Presiden Jokowi, Lembaga Moneter Internasional (IMF) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia yang lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, dari -3% menjadi -4,9% di tahun 2020.

Ia menilai, Ini adalah kontraksi ekonomi terburuk sejak great depression tahun 1930-an, kondisi ini menyebabkan ekonomi dunia terpuruk dalam.

Untuk itu, Jokowi berpandangan, bahwa seluruh negara ASEAN harus bekerja keras agar ekonomi ASEAN dapat tumbuh kembali lebih cepat.

Menurutnya, konektivitas adalah kunci penting untuk mendorong ASEAN travel corridor, sehingga menjadi hal penting kedua yang perlu dilakukan.

“Saya paham bahwa beberapa di antara kita, termasuk Indonesia, telah memulai pembicaraan secara bilateral baik dengan sesama negara ASEAN maupun dengan negara di luar ASEAN mengenai travel corridor. Namun demikian, sudah saatnya ASEAN, sebagai satu komunitas, memikirkan pengaturan ASEAN travel corridor,” ungkapnya.

“Pengaturan travel corridor, tentunya harus dilakukan secara hati-hati, terukur dan bertahap dimulai dengan essential business travel dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat,” tambahnya.

Dijelaskan, bahwa ASEAN travel corridor, selain penting untuk percepatan pemulihan ekonomi, juga penting untuk menunjukkan arti strategis komunitas ASEAN di kawasan dan di mata dunia.

“Kita tugaskan para Menteri untuk mulai membahas ASEAN travel corridor ini,” imbuhnya.

Selain konektivitas fisik, Jokowi juga mendorong konektivitas digital khususnya fasilitasi e-commerce, e-health, dan e-learning. Akses dan kapasitas UMKM untuk masuk platform digital juga harus diperluas.

Masih dalam konteks upaya memperkuat kerja sama ekonomi kawasan, Jokowi berpandangan, bahwa penandatanganan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) tahun ini memiliki makna strategis. 

“RCEP akan menjadi kekuatan baru  harapan baru bagi pemulihan dan resiliensi ekonomi di kawasan pasca Covid-19,” tandasnya.

BERITA TERKINI