BANYUWANGI, IndonesiaPos
Menanggapi Video Ucapan yang dilontarkan Plt Kepala dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Abdul Kadir. Direktur PUSKAPTIS (Pusat Kajian Kebijakan Strategis) Banyuwangi, Mohamad Amrullah, S.H., M.Hum merasa ucapan Plt BPBD tidak menunjukan etika sebagai seorang Pejabat Apratur Sipil Negara (ASN)
Menurut Amrullah seharusnya Seorang Aparatur Sipil Negara bersikap melayani kepada masyarakat yang sudah mengamanahkan Jabatannya sebagai pelayan Masyarakat dan menjaga setiap ucapannya.
” Ya seharusnya memanusiakan para santri kok bisanya bicara “Ngingoni” emang dia itu siapa yang bayar dia siapa, kalau gak mampu ya mundur dari jabatanya itu sikap lebih kesatria ” ujar Amrullah dalam saluler Wanya
Lebih jauh Amrullah mengatakan Bahwa Total Anggaran pemkab Banyuwangi yang dikeluarkan sampai 31 Agustus 2020 sejumlah 104,6 Milyar yang berasal dari dana tak terduga pemda yang sebelumnya pada 19 Agustus 2020 baru 100,3 milyar, sedangkan anggaran makan untuk kebutuhan 6000 an santri adalah 3 milyar, dengan asumsi untuk 3 kali makan sehari selama 14 hari, dengan rata- rata kalau maka setiap kali santri makan pemerintah mengeluarkan uang sebesar Rp.11.900 (sebelas ribu sembilan ratus rupiah).
” Coba makan hanya 11.900 rupiah setiap kali makan,dalam proses karantina yang padahal mereka sangat membutuhkan gizi kami menilai anggaran itu terlalu kecil untuk sekali makan bagi santri yang positif corona idealnya adalah Rp. 25.000/makan
Menurut Amrullah makanan yang harus disiapkan untuk konsumsi santri yakni kacang ijo, vitamin C dan susu itu yang ideal, akan tetapi dalam nasi box yang disediaka berupa 1 ekor lele, 1 buah pisang, sayur brokoli serta sambal dan air mineral,
“Kami mendesak Pemkab benar benar memperhatikan Gizi para santri dengan maksimal dan baik”, tambahnya. (vian,dod)