PAMEKASAN,IndonesiaPos
Sebaran virus di pulau Madura yang hingga kini masih ada, bahkan masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan di setiap aktifitasnya. Upaya untuk mengantisipasi hal itu, banyak pihak yang dilibatkan, mulai dari upaya mitigasi, penanganan tanggap darurat dan pasca bencana dilakukan oleh stakeholder dan para relawan medis dan non medis.
Bahkan kerapkali luput dari perhatian, terkait Tim Desinfeksi dan Pemulasaraan Jenazah Covid 19. Sebab, setiap kali bergerak tim yang dikhususkan pada upaya pemakaman dan sterilisasi lokasi serta personil yang terlibat.
Tim Rescue BPBD Pamekasan, Budi Cahyono, mengatakan, keberadaan tim berhazmat putih ini memang selalu hadir digarda terakhir penanganan korban covid. Kata dia, biasanya dilakukan oleh 6 orang tim pemulasaraan dari Pemkab setempat serta 2 orang tim desinfeksi yang melibatkan relawan FRPB khusus di Kabupaten Pamekasan.
“Kami sering mendapatkan tugas tidak terduga. Dan pernah dalam sehari ada penguburan berprotokol hingga 3 kali,”ungkap dia. Sabtu (14/11/2020)
Sebagai tim pamungkas semua anggota diharuskan disiplin menggunakan Alat Pengaman Diri (APD) standard Level 3. Bahkan tidak jarang pula, mereka harus berjam jam berbalut baju khusus anti virus itu hingga keringat bercucuran disekujur tubuh.
“Semua itu Kami lakukan semata-mata ingin memberikan rasa aman dan nyaman pada warga terutama ahli waris. Agar benar benar steril dalam prosesi pemulasaraan si lapangan,”tutur pria yang juga Ketua FRPB Pamekasan ini.
Dia menambahkan, sebelumnya ,Kamis dini hari kemarin, Tim Relawan FRPB bersama Tim Pemulasaraan Pemkab Juga telah melakukan pemakaman jenazah secara standard protokol covid 19 pada warga desa Larangan Luar, Kecamatan Larangan, Pamekasan.
“Alhamdulillah, proses pemakaman bapak MA (60) berjalan lancar dan disetujui oleh ahli waris untuk dimakamkan secara protokol setelah dinyatakan meninggal dunia oleh RS. Moh. Noer Pamekasan,”pungkasnya. (andi).