JAKARTA, IndonesiaPos
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mendukung kebijakan pemerintah untuk menjaga persatuan di Indonesia.
“Semua kelompok yang mengedepankan bahasa yang menyinggung sesama saudara Indonesia dan memecah belah,” kata Rahayu Saraswati Djojohadikusumo kepada wartawan, Sabtu (2/1/2021).
“Jangan sampai ada kesan bahwa ini menganaktirikan satu kelompok saja. Semua kelompok yang mengedepankan agenda yang tidak sesuai dengan semangat persatuan Indonesia (Pancasila sila ke-3) harus ditindak tegas,” sambungnya.
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengatakan, Gerindra mendukung kebijakan pemerintah untuk bersikap tegas kepada kelompok intoleran di Tanah Air. Sebab, kata dia, kelompok intoleran itu dapat membahayakan masa depan Indonesia.
“Partai Gerindra mendukung kebijakan yang diambil Presiden Jokowi untuk menjaga persatuan Indonesia dengan bersikap tegas pada kelompok intoleran yang membahayakan masa depan NKRI,” katanya, Jumat (1/1/2021).
Menurut Saraswati, menjaga keutuhan itu bangsa bukan soal siapa yang berkuasa. Justru, kata dia, seluruh elemen bangsa harus bersatu untuk bangkit dari permasalahan pada 2020.
Sementara, Fadli Zon sendiri justru bertolak belakang dari Rahayu. Belakangan ini Fadli Zon selalu mengkritik pemerintah yang telah membubarkan FPI.
“Nanti setiap institusi bisa masing-masing buat Maklumat begitu juga organisasi-organisasi individu-individu . Membuat “hukum” sendiri-sendiri,” cuit Fadli merespons Maklumat Kapolri soal FPI yang terbit pada Jumat (2/1/2021).
“Maklumat ini hanya akan memperburuk citra Polri dan bisa dianggap sebagai penghambat demokrasi dan penegakkan HAM. Memang seharusnya dicabut,” sambungnya.
Fadli Zon juga membantah pemberitaan yang menyebut bahwa Partai Gerindra mendukung pemerintahan Joko Widodo dalam membubarkan ormas Front Pembela Islam.
Menurut dia, tidak ada keputusan Partai Gerindra yang mendukung pembubaran organisasi tanpa proses pengadilan.
“Tidak ada keputusan @gerindra mendukung pembubaran organisasi tanpa proses pengadilan. Sebagai negara hukum tetap harus menjunjung tinggi konstitusi dan UU,” tulis Fadli Zon di akun twitternya.
Dilapin pihak, Ketua Cyber Indonesia Habib Husin Shihab heran dengan pernyataan politikus Partai Gerindra, Fadli Zon yang tak sejalan dengan pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rahayu Saraswati terkait pembubaran ormas Pembela Islam (FPI).
Untuk itu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto harus tegas dengan sikap Fadli Zon yang tak sejalan dengan Partai Gerindra.
“Kalau uda begini sikapnya @fadlizon kayaknya bakal ada @Gerindra perjuangan. Pak @prabowo harus tegas soal ini karna FZ uda gak perduli dgn statement wakil ketua partainya @RahayuSaraswati. Pilihannya FZ dinonaktifkan, atau disuru diam, atau Gerindra akan direbut FZ,” tegas Habib Husin di akun Twitternya @HusinShihab yang dilihat rri.co.id, Minggu (3/1/2021).