<

AMLG Desak Polres Pecat 5 Anggota Pelaku Pembakan

SUMENEP, IndonesiaPos – Peristiwa penembakan pada seorang  pria bernama Herman (22), warga Gadu Timur, Ganding, Sumenep Madura Jawa Timur, menuai protes dari masyarakat, hingga melakukan demonstrasi dari Aliansi masyarakat Lenteng dan Ganding (AMLG), di depan Polres Sumenep. Kamis, (17/3/2022)

Koordinator lapangan (Koorlap) Rossi, menegaskan, korban Herman bukan begal seperti yang di tuduhkan oleh aparat kepolisian Sumenep, dan ternyata Herman tersebut pemuda yang baik di desa setempat,

Ini membuktikan, jika aparat kepolisian Sumenep tidak profesional dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengayom,  dan pelindung masyarakat. Itu hanya selogan pipisan kosong.

“Miris sekali kejadian itu, korban Herman sudah tersungkur ke tanah masih di brondong peluru, ini jelas melanggar Hak Asasi manusia,”jelas Rossi.

Rossi melanjutkan, senjata api yang digunakan oleh aparat kepolisian Sumenep itu dari uang rakyat untuk melindungi masyarakat, bukan untuk membunuh rakyat  yang tidak punya catatan kriminal

“Aparat kepolisian Sumenep di gaji pakek uang rakyat , semuanya perlengkapan dari baju, sepatu dan senjata api, tapi ini semuanya berasal dari rakyat,”terangnya

Menurut, ada 6 peluru yang menembus tubuh korban Herman. Bahkan, polisi menuduh Korban seorang pemabuk dan pencuri uang di masjid. itu semuanya bohong.

“Kami tegaskan, Herman bukan pemabuk dan pencuri tapi korban mengalami depresi ada gangguan kejiwaan. Kami minta, 5 anggota Polres Sumenep yang melakukan penembakan terhadap korban Herman dipecat,”pungkasnya.

Reporter : min/hen

BERITA TERKINI