<

Yayasan Bujuk Ghejem Aryo Menak Senoyo Pamekasan Madura Gelar Ritual Rokatan

PAMEKASAN, IndonesiaPos – Yayasan Bujuk Ghejem Aryo Menak Senoyo menggelar Tasyakuran dan Rokat Sumur Bidadari Keputren, Rokat Sumur Keraton Tempat Minum Kuda peninggalan Bujuk Ratoh Ghejem, Desa Proppo, Kecamatan Proppo Pamekasan. Jumat (11/11/2022)

Ketua Pemangku adat Yayasan Bujuk Ghejem “Aryo Menak Senoyo”, Kiyai Miftah mengungkapkan, rokatan ini  laksanakan adalah ritual untuk berdoa bersama menghadapi musim penghujan, rokatan ini di lakukan setiap tahun setiap hari Jumat Legi.

“Doa bersama yang kami lakukan ini sebagai ungkapan rasa syukur kami kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia kepada kita semua, sehingga kita semua diberikan kesehatan, kemudahan rejeki, dijauhkan dari Bala’ atau musibah, kelancaran usaha dan kesuksesan dalam menjalani kehidupannya,”ujar Miftah.

BACA JUGA :

Miftah mengungkapkan, ketiga Sumur ini adalah peninggalan dari kerajaan di Pamekasan yang masih bisa dinikmati hingga saat ini.

Selain melakukan rokatan dan tasyakuran bersama ini, mengajak masyarakat setempat dan perwakilan keluarga untuk menguras sumur dan membersihkan, yang diawali dengan doa bersama.

“Pengurasan tiga sumur ini kami awali dengan doa bersama agar dalam pelaksanaannya nanti berjalan dengan baik dan lancar,”katanya.

Miftah mengemukakan, tiga sumur ini memiliki sumber mata air yang sangat besar di Proppo. Menurut dia, dulunya sempat menjadi sumber air utama bagi warga sekitar.

“Dan jika air dari ketiga sumur ini digabungkan dapat menyembuhkan penyakit, menurut kepercayaan dulu,”terangnya.

Bahkan, pada saat tertentu sumur ini mengeluarkan air obat atau yang dikenal dengan air taber. “Air taber ini yang diyakini bisa menyembuhkan penyakit dan bagi yang memiliki hajat tertentu akan segera terkabul,”urainya.

Namun, seiring dengan kemajuan zaman, peningkatan taraf hidup dan ekonomi masyarakat dan banyaknya pembangunan, seperti pengeboran air minum di tiap-tiap rumah penduduk untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat kepada sumur ini sudah hampir tidak ada lagi.

“Meski begitu, masyarakat sekitar tetap merawat dan melestarikan keberadaan ketiga Sumur peninggalan Bujuk Ratoh Ghejem Aryo Menak Senoyo ini, hingga saat ini masih bisa di gunakan oleh masyarakat yang membutuhkannya,”tandasnya.

Miftah menjelaskan, menurut cerita leluhur yang sering melakukan “Tirakat”, dari masing masing sumur ini di waktu tertentu dapat mengeluarkan air untuk pengobatan  yang di kenal dengan sebutan Air Taber.

“Air Taber ini berkhasiat sebagai sarana pengobatan untuk segala macam penyakit. Apabila air dari ketiga sumur itu di campur maka sudah menjadi aeng Taber, hingga bisa dibuat obat,  dan akan menjadi sempurna jika di campur air sampai Tujuh (7) Sumur Kraton lainnya,”tukasnya.

BACA JUGA :

Miftah menambahkan, setelah dilakukan ritual atau rokatan pada tiga sumur ini, pihaknya mempersilahkan kepada semua masyarakat yang membutuhkan air ini secara gratis,  dan ini sebagai amal dari leluhurnya.

“Harapan kami, semoga mendapatkan keridhoan dari Allah SWT dan syafaat dari Rasulullah SAW, sehingga apa yang telah dihajatkan dikabulkan oleh Allah SWT,”tambahnya.

Kami juga berharap, untuk peduli dan melestarikan adat dan budaya Madura ala Majapahit,  untuk terus Istiqomah sehingga peninggalan para leluhur yang masih ada dapat terus bisa digunakan dan bermanfaat bagi masyarakat,”pungkasnya. (hen)

 

BERITA TERKINI