<

Presiden Dan Wapres Hadiri Perayaan HUT Ke-50 PDI Perjuangan

JAKARTA, IndonesiaPos – Presiden RI Joko Widodo hadir dalam acara HUT Ke-50 PDI Perjuangan (PDIP) di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1).

Kehadiran Presiden Jokowi disambut langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Hadir pula  Wakil Presiden (Wapres) RI Maruf Amin hadir di area JIExpo.

Acara HUT Ke-50 ini dihiasi oleh aksi penerjun untuk mendarat di lapangan utama JIExpo demi meramaikan kegiatan HUT ke-50 PDIP.

Selain itu, diramaikan pula oleh 500 orang yang terlibat dalam paduan suara yang dikoordinasi oleh Andre Hehanusa dan Chicha Koeswoyo.

Acara HUT Ke-50 PDIP yang jatuh pada 10 Januari 2023, sebagai bagian konsolidasi partai dalam rangka pemenangan pemilu.

Parpol berlambang Banteng moncong putih itu mengusung tema Genggam Tangan Persatuan dengan Jiwa Gotong Royong dan Semangat Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam. Dengan subtema Persatuan Indonesia untuk Indonesia Raya dalam perayaan HUT ke-50.

Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menyatakan HUT Ke-50 PDIP, akan dihadiri ribuan kader PDIP dari tiga pilar seluruh Indonesia.

Puan mengatakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berharap seluruh kader partai tanpa terkecuali dapat hadir karena kegiatan besok juga jadi persiapan menyongsong Pemilu 2024.

Ditempat yang sama, Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mendorong terbangunnya ekosistem industri yang terintegrasi guna meningkatkan nilai tambah dari sumber daya yang dimiliki untuk masa depan Indonesia yang cerah.

“Pekerjaan besar yang ingin kita lakukan adalah bagaimana membangun sebuah sistem besar agar yang namanya nikel, yang namanya bauksit, yang namanya tembaga, yang namanya timah, itu betul-betul semuanya bisa terintegrasi dan bisa memproduksi barang jadi maupun setengah jadi,” jelas Presiden.

Presiden Jokowi menuturkan bahwa upaya hilirasi industri yang telah dilakukan saat ini menunjukkan hasil yang baik dengan adanya lompatan nilai ekspor nikel semenjak diberlakukan larangan ekspor bijih nikel pada 1 Januari 2020.

“Nikel yang sudah kita stok 3 tahun yang lalu, dulu waktu masih mentah kita ekspor nilainya per tahun hanya Rp17 triliun. Setelah kita stop 3 tahun ini, setahun bisa menghasilkan kurang lebih Rp360 triliun,” jelas Presiden.

BACA JUGA :

Oleh karenanya, Presiden juga menuturkan bahwa hilirisasi dan industrialisasi bauksit yang akan dimulai pada bulan Juni 2023 juga dapat menghasilkan lompatan nilai ekspor yang signifikan.

“Nggak tahu lompatannya, perkiraan kita nanti dari kurang lebih 20 (triliun rupiah) menjadi kurang lebih 60-70 triliun (rupiah),”tuturnya.

Meskipun upaya integrasi tersebut tidaklah mudah dikarenakan lokasi tambang yang berbeda-beda dari setiap sumber daya yang ada, namun Presiden yakin jika hal tersebut dapat terwujud maka akan menciptakan sebuah ekosistem yang berdampak baik bagi Indonesia, salah satunya adalah industri kendaraan listrik.

“Semuanya harus terintegrasi sehingga kita harapkan nantinya ini akan menjadi sebuah ekosistem bagi kendaraan listrik yang kedepan memberikan sebuah masa depan yang cerah, karena seluruh pasar negara-negara membutuhkan mobil listrik ini. Tetapi, tentu saja tahapannya akan masuk ke baterai listrik terlebih dahulu,” katanya.

Lebih lanjut, Kepala Negara juga yakin jika ekosistem industri kendaraan listrik telah terbangun maka dapat memberikan lompatan nilai tambah yang sangat besar.

“Apabila nanti menjadi sebuah ekosistem baterai dan ekosistem mobil listrik itu akan memberikan nilai tambah ratusan kali, bukan puluhan kali lagi tapi ratusan kali,”imbuh Presiden.

 

 

BERITA TERKINI