<

Momen Harlah Pancasila dan Bulan Bung Karno, De-Giri Gelar Diskusi Politik Anggaran

BANYUWANGI, IndonesiaPos

Anggota DPR RI Komisi VI Fraksi PDI Perjuangan Sonny T Danaparamita, menggelar Hari Lahir (Harlah) Pancasila, Kamis (1 Juni 2023), yang bertempat di Jl. Wijaya Kusuma No 11 A (depan SMP N 1 Giri).

Kader PDI Perjuangan asal Banyuwangi ini bersama warga setempat setiap tahunnya rutin memperingati Harlah Pancasila dengan mengadakan berbagai kegiatan.

Sonny menjelaskan, penetapan hari lahir Pancasila sesuai Keppres 24 tahun 2016, sehingga 1 Juni ditetapkan sebagai hari libur untuk memperingati harlah Pancasila.

“Makanya pada tanggal 1 Juni ini kami memperingatinya dengan berbagai cara, seperti membuka Kelas Politik Anggaran. Karena ini sejalan dengan pikiran Bung Karno yang disampaikan pada 1 Juni 1945, tentang Demokrasi Politik dan Demokrasi Ekonomi,”kata Sonny.

Selain itu, ada acara peringatan Bulan Bung Karno 2023, kegiatan tersebut melibatkan Gulfino Guevarrato dari Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA) sebagai narasumber.

Koordinator Acara, Syaiful Nor Hakim, menjelaskan tujuan dari dilaksanakannya Kelas Politik Anggaran adalah untuk meningkatkan kapasitas berbagai kelompok masyarakat sipil sehingga mereka dapat terlibat dalam pengawasan kebijakan anggaran, yang dihadiri puluhan peserta dari berbagai latar belakang, termasuk aktivis sosial, mahasiswa, dosen, jurnalis, dan Lembaga Swadaya Masyarakat.

BACA JUGA :

Sementara itu, Gulfino Guevarrato, menjelaskan berbagai materi, termasuk filosofi anggaran, proses dan prosedur anggaran daerah, analisis perencanaan dan penganggaran daerah. Ia pun mengapresiasi partisipasi aktif para peserta untuk memahami isu-isu terkait anggara.

“Atensi dari teman-teman begitu bagus, diskusinya juga sangat natural sekali, menggambarkan kondisi dan realitas yang ada di Banyuwangi seperti apa. Yang paling penting ada ketertarikan dari teman-teman peserta,”kata Fino, panggilan akrabnya.

Fino juga memaparkan harapannya, agar kegiatan serupa dapat terus diadakan, baik dalam bentuk formal maupun nonformal. Diharapkan kedepan dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mengawal kebijakan publik,  di Kabupaten Banyuwangi.

“Harapan saya, kedepan proses-proses organik yang ada di ruang-ruang seperti ini harus dikembangkan, baik itu melalui diskusi formil maupun informil, karena saya kira, bagaimana partisipasi itu terwujud ya karena kesadaran masyarakat, kesadaran masyarakat terwujud karena ruang-ruang diskusi seperti ini,”ujarnya.

“Yang lebih penting lagi, proses partisipasi masyarakat sipil dalam melakukan pengawasan kebijakan publik di Kabupaten Banyuwangi,”tambahnya.

Ditempat yang sama, Direktur Oase Law Firm

Sunandiantoro, menyampaikan pandangannya mengenai pembahasan anggaran yang penting untuk dipelajari oleh masyarakat secara luas.

“Karena bicara tentang politik anggaran, maka para pemangku kebijakan yang ada di Kabupaten Banyuwangi, tentu hanya untuk kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat,”ungkapnya.

Senada dengan ISNU Banyuwangi, Santoso, yang berharap agar kegiatan forum seperti ini tidak hanya sampai disini, dibutuhkan ruang-ruang untuk pembelajaran selanjutnya.

“Harapan ke depan tidak cukup hanya disini saja, kita butuh kembali diberikan pembelajaran selanjutnya,”ujarnya.

Salah satu Akademisi Muda Nico Pahlevi turut ambil bagian dalam diskusi ini. Ia menjelaskan perlunya belajar tentang Politik Anggaran, agar masyarakat bisa lebih kritis dalam menyuarakan aspirasi.

“Sebagai rakyat jangan mau dikelabuhi, jadi kita perlu tahu, kita bisa lebih kritis, bisa lebih menyuarakan aspirasi kita, ini sangat bermanfaat yg dilakukan di De Giri ini,”imbuhnya.

BERITA TERKINI